Gol yang menandai dominasi Madrid atas rival sekota itu dengan kemenangan 2-1. Satu gol lainnya dicetak Federico Valverde di menit ke-36, sebelum Mario Hermoso mencetak gol hiburan bagi tuan rumah di menit ke-83.
Melawan Rasisme
Apa yang dialami Vini Jr jelas tindakan rasisme. Â Menyerang seseorang karena ia berbeda. Komentar Bravo adalah pemantik perilaku tak terpuji yang sesungguhnya bukan hal baru di dunia sepak bola.
Sudah banyak cerita seorang pemain dilecehkan baik oleh sesama pemain maupun para pendukung karena perbedaan warna kulit. Bentuk pelecehan pun macam-macam. Mulai dari hinaan verbal hingga aksi melempar pisang ke lapangan pertandingan.
Apa pun bentuknya, setiap perilaku yang menyudutkan pihak lain karena berbeda warna kulit, suku, ras, dan asal-usul adalah tidak terpuji. Sudah seharusnya tindakan-tindakan seperti itu lenyap dari dunia olahraga yang mengedepankan sportivitas dan kemajemukan.
Nyatanya, perang melawan rasisme masih menjadi cita-cita yang entah kapan akan berakhir. Lantas, adakah cara terbaik untuk memeranginya?
Madrid sudah mengambil sikap. Pihak klub mengutuk tindakan rasis dan xenofobia atau kebencian akan sesuatu yang asing dalam setiap segi kehidupan.
"Real Madrid menolak semua jenis perilaku rasis dan xenofobia di sepak bola, olahraga, dan kehidupan secara umum, seperti komentar yang dibuat dalam beberapa jam terakhir kepada pemain kami Vinicius Junior," demikian pernyataan Real Madrid.
Sebelum laga derbi, pelatih Madrid, Carlo Ancelotti malah menunjukkan sikap abu-abu.
Di satu sisi, ia mendukung pernyataan klub dan Vini. Di sisi lain, ia memastikan masalah tersebut belum dibicarakan di ruang ganti. Mereka masih fokus membicarakan sepak bola, terutama pertandingan penting antarrival sekota.
"Masalah ini bukanlah sesuatu yang telah kami diskusikan di ruang ganti kami. Kami telah berbicara tentang sepak bola di sana. Kami belum membahasnya karena saya pikir dia sudah membahasnya dengan baik dalam pernyataannya," begitu komentar Don Carlo melansir Dailymail.co.uk.