Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Putra Papua Mengukir Sejarah dan Gelar Ketiga Fajar/Rian Tandai Dominasi Indonesia di Malaysia Masters 2022

10 Juli 2022   19:02 Diperbarui: 11 Juli 2022   16:38 1041
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Chico Aura di podium juara Malaysia Masters 2022 usai mengalahkan Ng Ka Long Angus dari Hong Kong, 22-20, 21-15: Dok. PBSI via Kompas.com

Indonesia mengunci dua gelar dari Malaysia Masters 2022. Dari empat wakil-sekaligus terbanyak- yang bertarung di partai pamungkas, sektor tunggal putra dan ganda putra akhirnya sanggup menggapai klimaks di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Minggu (10/7/2022).

Selain kedua sektor itu, ganda campuran juga mengirim wakil ke partai pamungkas. Sayangnya, Rinov Rivaldi/Pitha Haningtyas Mentari tak bisa membendung laju unggulan kedua dari China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.

Mantan penguasa ganda campuran itu hanya butuh 32 menit untuk meraih kemenangan straight set 21-17 dan 21-12 atas pasangan berperingkat 20 BWF itu.

Kemenangan ini menandai kembalinya pasangan ini ke performa terbaik dengan menyabet enam gelar beruntun sejak menjuarai Kejuaraan Asia pada April silam.

Walau gagal menjadi juara, sepak terjang Rinov/Pitha sudah cukup membanggakan. Final pertama mereka di level Super 500.

Mereka perlahan-lahan menjadi semakin baik dan mulai membuktikan diri sebagai tumpuan ganda campuran Indonesia pasca terdepaknya Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dari Pelatnas PBSI dan belum kembalinya performa terbaik pasangan yang pernah menjuarai All England itu.

Kegagalan Rinov/Pitha tetap tidak mengurangi pencapaian tim Indonesia yang mampu membawa pulang dua gelar, sama banyak dengan China yang menguasai ganda putri dan ganda campuran.

Apa yang istimewa dari dua gelar Indonesia?

Pertama, Chico Aura Dwi Wardoyo mencetak sejarah personal sekaligus komunal. Pemain kelahiran 15 Juni 1998 itu akhirnya berhasil menembus final dan meraih gelar Super 500. Itu gelar pertamanya di level atas.

Chico tampil luar biasa di laga penghabisan. Ia seperti mengerahkan segenap kemampuan terbaiknya agar perjalanannya yang fenomenal sejak awal berakhir indah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun