Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Rapor Wakil Indonesia di Istora dan Peta Jalan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Menuju Olimpiade Paris 2024

21 Juni 2022   08:41 Diperbarui: 24 Juni 2022   08:20 1201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganda putri masa depan Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Ramadhanti saat tampil di Indonesia Masters 2022 | KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO

Patut diakui, tidak semua pemain yang baru dipasangkan bisa langsung klik di turnamen resmi. Apalagi sanggup menggebrak dengan merebut medali emas SEA Games 2021 dengan menumbangkan sejumlah pasangan dari Thailand yang jauh lebih mapan.

Meski begitu, perjalanan pasangan ini masih panjang. Keduanya masih harus ditempa dan diuji lebih jauh. Tren positif yang sudah ditunjukkan adalah isyarat bagus yang harus dijaga agar nyalanya justru tidak meredup.

Seiring performa mereka yang menjanjikan, kepada mereka pun dibebankan tanggung jawab yang tidak ringan. Keduanya menjadi harapan masa depan sektor ganda putri setelah berakhirnya era Greys/Apri.

Untuk naik ke level elite dunia, mereka masih harus banyak belajar dari setiap latihan dan pertandingan.

Pelatih ganda putri PBSI, Eng Hian, tentu sudah memikirkan peta jalan yang akan ditempuh "rising star"nya itu. Jangan sampai bintang yang tengah bersinar itu memudar, pelatih yang karib disapa Didi dan tim perlu mengevaluasi penampilan, memperbaiki kekurangan, dan meningkatkan kemampuan mereka baik di Cipayung maupun di berbagai gelanggang pertandingan.

Ada beberapa hal yang menjadi pekerjaan rumah Didi dan Apri/Fadia, sebagaimana bisa dibaca dari penampilan mereka belakangan ini.

Pertama, kebugaran menjadi faktor penting untuk mendukung konsistensi penampilan pemain atau pasangan. Salah satu kekurangan yang terlihat dari semua wakil Indonesia, sebagaimana ditegaskan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky, adalah kondisi fisik.

Menjalani turnamen beruntun seakan tanpa jeda. Meladeni lawan-lawan tangguh. Semua itu jelas membutuhkan tubuh yang prima.

Apri/Fadia tak bisa menjaga catatan positif saat bersua lagi dengan Lee So Hee/Shin Seung Chan lantaran kebugaran mereka terlihat menurun.

Hal ini memengaruhi fokus mereka. Selain kualitas pukulan yang menurun, akurasi, variasi, dan determinasi mereka pun mengendur. Sementara di sisi lain, Lee/Shin sungguh termotivasi agar tak kembali dipermalukan pasangan muda itu.

Kedua, kekurangan di atas akan diperbaiki Didi dan tim saat latihan nanti. Mereka tentu lebih tahu bagaimana menggenjot fisik pemain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun