Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Taktik Mengelola Dendam dan Kunci Liverpool Redam Madrid di Final Liga Champions

27 Mei 2022   23:34 Diperbarui: 28 Mei 2022   23:57 799
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen final Liga Champions 2017/2018, Madrid vs Liverpool. Sergio Ramos memeluk Salah yang bermain 30 menit saja: AFP/FRANCK FIFE via Kompas.com

Menyingkirkan tim bertabur bintang dari Prancis dan dua unggulan dari Liga Primer Inggris, membuat Salah semakin termotivasi untuk menguji sejauh mana ketangguhan Madrid. Reaksi Salah yang kemudian dianggap sebagai bentuk arogansi dan tidak sedikit memantik sindiran balasan.

Pelatih Liverpool, Jurgen Klopp sadar pertemuan kali ini tidak bisa menghilangkan kenangan pahit itu. Ia tahu para pemainnya masih mengingat bagaimana Madrid membuat mereka kecewa.

Khusus tentang Salah, andalan lini serang Liverpool dalam empat setengah tahun terakhir yang sudah memanen berbagai gelar, kecuali bersama negaranya. Salah yang gemilang bersama Liverpool namun malang bersama Mesir. Ia seperti diliputi kesedihan beruntun di tahun ini.

Gagal juara Piala Afrika 2022. Lantas, hatinya semakin tersayat karena kegagalannya mengantar Mesir ke putaran final Piala Dunia 2022. Sedihnya, dua kali nasib mereka dipertaruhkan melalui adu penalti dengan Salah sekali gagal mengeksekusi penalti di pertandingan penentuan ke Piala Dunia Qatar. Dua kegagalan itu terjadi di hadapan negara yang sama: Senegal. Dengan rekan setim di sana: Sadio Mane.

Namun, Klopp tidak ingin kenangan itu membekas sebagai balas dendam. Manajer asal Jerman itu tidak mau timnya justru terpenjara dalam emosi negatif yang sia-sia. Menghadapi pertandingan besar dengan bekal emosional semata justru akan menjadi bumerang.

"Saya tidak percaya pada balas dendam tetapi saya memahaminya. Saya tidak yakin itu hal yang benar untuk dilakukan," tandas Klopp.

Emosi harus dikelola dengan baik. Balas dendam perlu dilakukan secara taktis.

Syarat Liverpool

Liverpool akan menghadapi skuad asuhan Carlo Ancelotti yang berusaha mempertahankan sejarah dominasi, tetapi tidak tampil dalam versi klasik. Seperti yang mereka tunjukkan di musim ini melalui momen-momen luar biasa.

Drama terakhir menghadapi Manchester City di leg kedua babak semifinal menjadi salah satu kenangan yang tak bisa dilupakan, termasuk oleh Liverpool.

Berada dalam tekanan sepanjang pertandingan, tak mampu melepaskan tembakan tepat sasaran, tetapi Madrid bisa mencetak dua gol di waktu tambahan untuk memaksa pertandingan berlanjut ke babak tambahan dan kemudian menang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun