Berangkat ke Hanoi tidak dengan target tinggi. Mereka hanya coba diterjunkan dengan harapan bisa mulai belajar dan beradaptasi sebagai pasangan.
Fadia yang lebih muda bisa meningkatkan level permainan agar bisa mengimbangi Apri. Sementara Apri perlahan-lahan membimbing juniornya itu agar bisa saling mengisi seperti yang dilakukan Greysia padanya.
Semoga eksperimen yang mulai menunjukkan tanda positif ini perlahan-lahan bisa mengantar mereka ke level berikutnya hingga mampu memenuhi target sesungguhnya yakni pentas di Olimpiade Paris, dua tahun mendatang.
Ganda Putra KonsistenÂ
Salah satu sektor yang paling konsisten sepanjang SEA Games 2021 adalah ganda putra. Sejak turun di nomor beregu, sektor ini tak pernah alpa memberi poin sekaligus menjadi perpanjangan nafas tim Indonesia.
Begitu juga di nomor perorangan. Lolosnya dua pasangan ganda putra Indonesia ke partai pamungkas menunjukkan konsistensi mereka untuk menjaga level permainan seperti status unggulan yang disandang.
Dua pasangan muda namun ditempatkan sebagai unggulan pertama dan kedua, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan bisa mengatasi lawan-lawannya dengan jam terbang dan ranking dunia yang masih tertinggal.
Di partai pamungkas, Leo/Daniel yang dijuluki The Babies itu sukses mengatasi kompatriot mereka yang justru lebih difavoritkan dalam dua gim, 21-17, 21-19.
Pram/Yere yang merupakan Juara Asia 2022 tak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik mereka dalam 54 menit pertandingan.
Sejak awal laga, keduanya selalu berada dalam tekanan. The Babies bisa memanfaatkan banyak kesalahan dan kelengahan yang dilakukan rekan sepelatnas itu untuk menggapai podium tertinggi.
Walau skenario final ideal hingga tiga gim gagal terwujud, kemenangan The Babies tetap menjadi prestasi bagi Indonesia. Kedua pasangan sanggup menjaga wajah Merah Putih di panggung SEA Games kali ini. Emas kedua, sekaligus terakhir yang bisa dibawa pulang tim bulu tangkis ke Tanah Air.