Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Akhir Penantian 12 Tahun Korea Selatan, Juara Piala Uber 2022 Usai Runtuhkan Dominasi China

14 Mei 2022   20:32 Diperbarui: 14 Mei 2022   21:59 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trofi Piala Uber yang di edisi 2022 jatuh ke tangan Korea Selatan: AFP/JOHANNES EISELE via Kompas.com

Pertandingan final Piala Uber 2022 di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Sabtu (14/5/2022) petang hingga malam WIB adalah pertarungan antara  juara bertahan sekaligus tim paling sukses di kejuaraan beregu putri menghadapi negara yang memburu trofi kedua setelah terakhir kali menjadi juara 12 tahun silam.

Korea Selatan sudah delapan kali ke final namun baru sekali menjadi juara.  Gelar pertama Negeri Ginseng itu direbut pada 2010 di Kuala Lumpur, Malaysia dengan mengalahkan China 3-1.

Artinya, tujuh kali mereka harus puas sebagai runner-up. Tahukah Anda siapa yang membuat Korea mengalami antiklimaks dalam lebih dari setengah lusin kesempatan? China.

Satu-satunya kemenangan Korea Selatan atas China terjadi lebih dari satu dekade silam dan kekalahan terakhir Korea terjadi pada Piala Uber edisi 2016 di Kunshan, China dengan skor serupa, 1-3.

Apakah dalam posisi superior China bisa dengan mudah kembali ke tangga juara? Apakah Korea kemudian hanya puas berdiri di podium kedua di final kesembilan atau puas sebagai runner-up untuk kedelapan kalinya?

Tidak, kawan! Sekali lagi, tidak! Korea menolak tunduk. Malah mereka berbalik meruntuhkan dominasi Negara Tirai Bambu itu dengan kemenangan 3-2.

Momen kemenangan Korea Selatan atas China di final Piala Uber 2022: https://twitter.com/BadmintonTalk
Momen kemenangan Korea Selatan atas China di final Piala Uber 2022: https://twitter.com/BadmintonTalk

Lolosnya China ke partai pamungkas tidak terlalu mengejutkan. Dengan kedalaman skuat yang baik mereka bisa melewati setiap rintangan .

Ada ganda putri nomor satu dunia, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, mantan penguasa tunggal putri yang kini berada di posisi tiga BWF, Chen Yufei, berikut He Bing Jiao yang berada di ranking 9 BWF, dan kombinasi senior-junior dalam diri Huang Dong Ping/Li Wen Mei.

Tidak heran bila China keluar sebagai juara Grup B dan tak mampu dijegal Indonesia dan Thailand di babak gugur. Sapu bersih tiga kemenangan pertama atas kedua wakil Asia Tenggara itu kemudian mengantar mereka ke partai pamungkas untuk ke-19 kalinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun