Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ketika Ronald Koeman dan Solskjaer Menolak Mundur, Berapa Lama Mereka Sanggup Bertahan?

25 Oktober 2021   22:45 Diperbarui: 25 Oktober 2021   23:03 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih Barcelona, Ronald Koeman: dailymail.co.uk

Lebih dari tiga poin

Pertandingan El Clasico kali ini menjadi yang pertama tanpa Lionel Messi dan Sergio Ramos di kedua kubu. Menariknya, kedua pemain yang kerap berseteru dan bersitegang di lapangan itu justru menjadi rekan setim. Paris Saint-Germain (PSG) dengan kekuatan uang tak berseri sukses mempersatukan mereka pada musim panas ini.

Sebagai gantinya, David Alaba dan Lucas Vazquez yang mengambil panggung. Begitu juga, Sergio Aguero yang sempat merasa di-"prank" Messi dan Barca.

Ketiga pemain ini menjadi pencetak gol di laga ini. Alaba di menit ke-32 dan dua gol lainnya terjadi di masa injury time: Vazquez di menit ke-90+4 dan Aguero tiga menit berselang.

Menariknya lagi, Alaba dan Aguero adalah pemain yang belum lama berseragam Madrid dan Barca. Sehingga gol mereka adalah yang pertama dalam catatan El Clasico mereka.

Bagi Barca kekalahan ini membuat mereka terdampar di posisi sembilan. Madrid berada di arah berlawanan yakni semakin mendekati puncak klasemen.

Apa yang terjadi dengan Koeman dan Barca kali ini? Apakah faktor Messi menjadi sebab utama kegagalan?

Kedua pertanyaan ini sesungguhnya sudah sering ditanyakan dan selalu mengemuka setiap kali Barca mendulang hasil buruk.

Tanpa perubahan signifikan, performa Barca sepertinya akan stagnan. Tetap mengandalkan amunisi yang ada hasil akhir tidak akan banyak berubah dari pertandingan ke pertandingan.

Selain sumber daya pemain yang baru didatangkan seperti Aguero dan Memphis Depay, Barca masih harus menunggu untuk melihat para pemain muda seperti Pedri, Ansu Fati, hingga Gavi mencapai level terbaik.

Gavi yang baru berusia 17 tahun menjadi starter El Clasico termuda sejak 1941. Kehadirannya belum memberikan dampak signifikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun