Lev/Anastassia tentu sangat kecewa. Selain gagal mempersembahkan satu-satunya gelar yang mungkin diboyong ke Rusia, pasangan yang berada di urutan 265 BWF pun tak mampu memanfaatkan keunggulan ranking dunia.
Apes
Indonesia gagal mendulang gelar di Denmark Open 2021. Dua harapan terakhir yakni Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti serta Tommy Sugiarto kandas di semifinal, sehari sebelumnya.
Ucok dan Meli, begitu pasangan ganda campuran nomor satu Indonesia disapa, harus mengakui keunggulan Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai. Â Bass/Popor, sapaan pasangan Thailand, yang diunggulkan di posisi kedua berhasil memenangi pertarungan rubber game dengan skor 21-16, 17-21, dan 20-22.
Kekalahan usai bertarung lebih dari satu jam itu membuat Ucok/Meli gagal mengakhiri dua kekalahan beruntun sebelumnya di awal tahun ini di ajang Thailand Open Super 1000 dan BWF World Tour Finals 2020.
Dengan demikian, mantan juara All England yang kini berada di ranking empat BWF harus mengakui keunggulan "head to head" lawannya dengan peringkat dunia satu anak tangga lebih tinggi menjadi 4-5.
Seperti Ucok dan Meli, harapan Indonesia yang bertanding di "match" terakhir pun pupus. Tommy Sugiarto tak mampu membendung laju Kento Momota.
Tommy yang sudah berusia 33 tahun dan menjadi pemain non-pelatnas kesulitan menandingi tunggal putra nomor satu dunia asal Jepang itu. Tommy menyerah straight set 9-21 dan 12-21 usai bertempur 38 menit.
Momota pun sukses mempertahankan catatan positifnya atas pemain yang kini berada di urutan 32 BWF. Dari 11 pertemuan, Momota baru kehilangan tiga pertandingan. Tujuh pertandingan terakhir berhasil dimenangkan Momota, sejak Korea Open 2015, berlanjut hingga Denmark Open 2019 dan pertemuan di ajang serupa kali ini.
Tommy tersisih, Indonesia pun apes.
Jepang panen gelar
