Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Kisah Sekeping Emas Susanti Ndapataka dan Mobil Pikap Usang di Negeri Miskin Apresiasi

13 Oktober 2021   21:20 Diperbarui: 14 Oktober 2021   08:12 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret Susanti Ndapataka, bersama pelatihnya Angga Silitonga menumpang mobil pikap yang kemudian menjadi viral: Kompas.com

Sejumlah tokoh NTT pun menjanjikan akan memberikan bonus kepada para atlet. Dan masih banyak wujud perhatian lainnya.

Namun, hal-hal seperti ini, sekali lagi, sifatnya sementara. Baru berdampak setelah menjadi viral. Baru diperhatikan bila berprestasi.

Sementara masih banyak atlet yang butuh perhatian. Ulurang tangan berupa fasilitas, kebutuhan akomodasi, dan jaminan hidup masih sangat dibutuhkan. 

Jalan para atlet yang sudah mulai unjuk gigi di level nasional seperti Susanti pun masih panjang. Masih banyak mimpi yang ingin ia raih. Tentu, medali emas PON bukanlah yang pertama, apalagi yang terakhir. Potensi itu harus terus diasah dan didukung agar bisa berprestasi di level internasional.

Jangan sampai setelah pemberitaan sepi, tensi perhatian melandai, kondisi mereka kembali seperti sedia kala. Seperti selentingan Jhon Silitonga, "Ini sekadar euforia, namun kelanjutannya saya juga belum tahu. Perlakuan seperti ini bagi kami merupakan hal yang biasa saja."

Bagi Jhon, pengalaman itu sudah menjadi sesuatu yang lumrah lantaran sudah sering terjadi. Tetapi sebenarnya, pembiasaan terhadap hal biasa seperti itu sungguh sesuatu yang keliru. Sudah saatnya mengenyahkan predikat negeri miskin apresiasi agar lebih banyak atlet terpacu berprestasi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun