Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Jonatan Christie Takluk dan Debut Pahit Ester Nurumi, Saatnya Hadapi Denmark dengan Kekuatan Terbaik

28 September 2021   08:31 Diperbarui: 28 September 2021   16:46 868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, saat melawan Brian Yang pada laga kedua Grup C Piala Sudirman 2021. Foto: Badminton Photo via Kompas.com

Sektor tunggal putra dan ganda campuran pun Indonesia diwakili para pemain sarat pengalaman internasional. Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie, plus Shesar Hiren Rhustavito, yang berusia lebih senior tetapi sedikit tenggelam di balik dua nama pertama.

Soal pengalaman Ginting dan Jojo tak perlu ditanya. Keduanya sudah sering menjadi tumpuan dan ikut menggerek prestasi dan pamor tunggal putra dari lembah kekelaman. Medali perunggu Olimpide Tokyo menjadi modal lebih dari cukup bagi Ginting untuk menjadi lebih baik di turnamen beregu.

Juara All England, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti adalah tumpuan di ganda campuran. Manakala diberi kesempatan, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari pun akan membuktikan kualitasnya di panggung besar ini. Rinov/Pitha bisa menjadi penyokong bila Praveen/Melati kesulitan mendapatkan performa terbaik.

Gambaran singkat pengalaman dan sarat prestasi sektor-sektor lain, tentu membuat tunggal putri minder. Sektor ini bisa diklaim sebagai titik lemah yang menjadi sasaran empuk lawan memetik poin.

Namun, hemat saya, sebagai sebuah turnamen beregu, kemenangan tidak semata-mata ditentukan oleh keunggulan individual. Para pemain tunggal putri bisa saja berlindung di balik sektor-sektor yang lebih tangguh. Serentak dengan itu mengambil kesempatan untuk membuat kejutan. Saat lawan merasa diri lebih superior, para srikandi kita bisa memukul mereka.

Tak percaya

Indonesia sudah 32 tahun menanti kembalinya trofi yang mengambil nama tokoh bulutangkis kita, Dick Sudirman. Perjuangan keras yang harus ditempuh mulai dari fase grup tidak bisa menampik kenyataan untuk memberikan kesempatan bagi para pemain muda.

Sebelumnya, Putri KW dan Ester adalah beberapa nama yang bisa diberikan menit bertanding. Selain mengandalkan Jorji, sapaan manis Gregoria, kedua penerusnya layak diberi kesempatan unjug gigi.

Putri sudah menunjukkan tren yang baik dengan menjadi juara di Spain Masters beberapa waktu lalu. Putri bahkan sudah pernah merasakan kemenangan di turnamen beregu. Itu terjadi di Kejuaraan Beregu Asia di Manila, Filipina, 2020. Saat itu, Putri yang adalah kelahiran Tangerang, ikut menyumbang poin dengan mengalahkan wakil tuan rumah.

Putri KW dan Ester Nurumi: badmintonindonesia.org
Putri KW dan Ester Nurumi: badmintonindonesia.org

"Rasanya senang dan bahagia bisa menjadi bagian dari tim ini. Tapi saya agak tegang juga karena walau bukan pertama kali ikut ajang beregu, Piala Sudirman adalah ajang yang besar dan lebih top lagi," ungkap Putri melansir Badmintonindonesia.org.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun