Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Pelajaran dari Paralimpiade Tokyo, Soal Diskualifikasi Medali Emas Muhammad Ziyad Zolkefli dan Amuk Netizen Malaysia

6 September 2021   20:54 Diperbarui: 7 September 2021   16:16 3374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Atlet tolak peluru Malaysia di Paralimpiade Tokyo 2020, Muhammad Ziyad Zolkef, berhasil meraih medali emas tetapi dicabut oleh Komite Paralimpiade Internasional. Foto: AP PHOTO/EUGENE HOSHIKO via KOMPAS.com 

Turun di final cabor tolak peluru F-20, Selasa (31/8/2021), Ziyad sejatinya berhak atas medali emas. Tolakannya sejauh 17.94 meter tidak hanya menjadikannya sebagai yang terjauh, serentak memecahkan rekor dunia.

Malaysia pun mendapat medali emas kedua, menyusul paralifter, Bonnie Buynyau Gustin yang sukses membukukan angkatan 228 kg, Sabtu (28/8/2021) lalu. Emas dari angkat berat kelas 72 kg putra itu adalah yang pertama bagi kontingen Negeri Jiran. Selain itu, Bonnie sukses memecahkan rekor Paralimpiade milik atlet Iran, Rasool Mohsin dengan 227 kg.

Sayangnya, kegembiraan itu tidak berlangsung lama. Pihak penyelenggara lantas mencabut medali emas tersebut. Ziyad didiskualifikasi. Artinya jelas, tidak mendapat medali sama sekali.

Medali emas kemudian diberikan kepada Maksym Koval dari Ukraina. Rekan setim Koval, Oleksandr Yarovyi mendapat perak. Medali perunggu jatuh ke tangan Efstratios Nikolaidis dari Yunani.

Melansir apnews.com dari Astro Awani, medali tersebut dianulir lantaran sang pemain datang terlambat untuk berkompetisi. Atlet Ukraina Maksym Koval menjadi yang terdepan melancarkan protes usai pertandingan.

Juru bicara Komite Paralimpiade Internasional Craig Spence mengatakan Ziyad dan dua atlet lainnya memang tetap diizinkan untuk bersaing.

"Mereka terlambat, mereka mungkin memiliki alasan logis untuk terlambat, dan karena itu kami mengizinkan mereka untuk bersaing dan melihat fakta-fakta setelahnya." Demikian Spence.

Spence mengatakan ketiganya datang terlambat tiga menit. Menurutnya ini tidak menjadi hukuman yang keras. "Yang lain sampai di sana lima menit lebih awal," ungkapnya.

Hanya saja alasan yang dikemukan atlet Malaysia dan dua peserta lainnya adalah mereka tidak mendengar pengumuman. Ada juga yang berdalih pengumuman itu dalam bahasa yang tidak mereka pahami.

Sebuah pernyataan dari World Para Athletics, mengatakan seorang wasit telah menentukan setelah perlombaan bahwa "tidak ada alasan yang dapat dibenarkan untuk kegagalan para atlet untuk melapor" tepat waktu. 

 

Muhammad Ziyad Zolkefli: www.malaymail.com
Muhammad Ziyad Zolkefli: www.malaymail.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun