Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Segrup dengan Denmark dan Berharap Tuah Mainaky Akhiri Puasa 32 Tahun Indonesia di Piala Sudirman

26 Agustus 2021   07:39 Diperbarui: 26 Agustus 2021   10:32 415
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trofi Piala Sudirman: djarumbadminton via Kompas.com

Para pemain Indonesia pun takluk straight set. Kekalahan 1-3 membuat Indonesia menyerahkan tiket final kepada Jepang yang kemudian gagal mencapai klimaks usai ditaklukkan Tiongkok 0-3, sekaligus membuat Negeri Tirai Bambu itu kembali meraih lambang supremasi beregu campuran yang sempat jatuh ke tangan Korea Selatan dua tahun sebelum itu.

Rionny Mainaky diharapkan membawa Indonesia berjaya di Piala Sudirman 2021: badmintonindonesia.org
Rionny Mainaky diharapkan membawa Indonesia berjaya di Piala Sudirman 2021: badmintonindonesia.org

Kali ini giliran Ginting, Greys/Apri, dan Minions unjuk gigi.

Indonesia sudah menanti begitu lama. Trofi “Borobudur” itu terakhir kali berlabuh di tanah air pada 1989. Pencapaian di edisi pertama yang digelar di Jakarta itu sekaligus satu-satunya hingga kini.

Saat itu formasi Indonesia adalah Susy Susanti (tunggal putri), Rudy Gunawan/Eddy Hartono (ganda putra), Verawaty Fajrin/Yanti Kusmiati (ganda putri), Edy Kurniawan (tunggal putra), serta Eddy Hartono/Verawaty Fajrin (ganda campuran).

Tidak mudah bagi Indonesia mengalahkan Korea Selatan yang juga bermaterikan pemain top seperti Park Joo Hong/Kim Moon Soo, Hwang Hye Young/Chung So Young, Han Kok Sung, dan Lee Young Suk. Duel yang berlangsung di Istora itu berlangsung sengit. Kemenangan Indonesia ditentukan di partai terakhir melalui Eddy Hartono/Verawaty Fajrin yang menumbangkan Park Joo Bong/Chung Myung Hee 18-13, 15-3.

Selain mengandalkan materi pemain, peran pelatih pun tak bisa dielak. Sebagai turnamen beregu, tidak semata-mata mengandalkan kekuatan individu. Taktik dan strategi yang dibangun di atas kalkulasi yang matang adalah penting.

Dalam hal ini kita bisa menaruh harapan pada Rionny dan tim. Persiapan yang baik dan pendampingan yang tepat membuat para pemain kita bisa mempersiapkan fisik dan mental.

"Untuk saat ini memang kami di semua sektor masih melakukan latihan recovery, pemulihan kembali paska Olimpiade lalu dari stamina, fisik dan mental," ungkap Rionny terkait situasi para pemain Pelatnas.

Selain itu, kehadiran Rionny dalam posisinya saat ini sekiranya bisa membawa berkah. Teringat bagaimana Rexy Mainaky mengukir sejarah bagi tim putri Thailand di Piala Uber 2018. Sebagai pelatih kepala, Rexy menganta para srikandi Thailand hingga ke partai final dengan mengalahkan Indonesia 3-2 di perempat final dan menumbangkan langganan juara, Tiongkok dengan skor yang sama di semi final.

Kemenangan bersejarah tim Uber Thailand pada 2018 silam: tournamentsoftware.com
Kemenangan bersejarah tim Uber Thailand pada 2018 silam: tournamentsoftware.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun