Di balik perjuangan itu ada rasa bangga yang membuncah di dadanya. Bukan semata-mata karena ingin menjadi orang nomor satu di daerah tersebut, tetapi sebagai seorang dengan darah Indonesia dan darah NTT khususnya yang masih mengalir deras, sanggup menerobos berbagai sekat dan batas di negeri seberang.
"Kalah atau menang, saya tidak peduli. Yang penting saya ada nama di negeri ini. Orang Indonesia pertama dalam sejarah yang bergabung di politik Australia," ungkapnya.
Bila sudah berbicara soal daerah, identitas, dan negara, kita pun ikut ditarik ke dalam pusaran yang sama untuk merasakan getaran yang sama. Sedarah, saudara, sedaerah.
Ah, anasir-anasir kuno ini memang masih ampuh menjadi tali pengikat relasi dan masih berdaya mengobok-obok perasaan dasariah walau sebenarnya pertautan di antara kita terjadi secara kebetulan oleh berita yang tengah viral.
Selamat bertarung Amye!