Orang-orang Prancis yang selama ini tidak diharapkan untuk menyapa dan mengelu-elukannya akan menjadi kesehariannya. Bukan lagi mereka yang berteriak dalam aksen Spanyol yang khas, tetapi suara-suara sengau yang akan bertandang ke gendang telinganya.
Aroma Liga ChampionsÂ
Suka atau tidak, saatnya bagi Messi untuk hijrah. Beberapa waktu lalu Messi menangis. Ia seperti berat hati untuk menanggalkan kostum Barca.
Namun perubahan itu segera terjadi. Beberapa jam lalu ia memberikan senyum hangat seusai jet pribadinya mendarat di bandara Le Bourget. Messi disambut sekumpulan fan PSG yang sudah menantinya berjam-jam lamanya.
Ditemani keluarga kecilnya, Messi melambai kepada para penggemar barunya. Berkaus Paris, Messi menyunggingkan senyum. Apakah ini pertanda bahwa Messi sudah siap memulai lembaran baru di Paris?
"Saya bersemangat untuk memulai babak baru dalam karir saya di Paris Saint-Germain. Segala sesuatu tentang klub sesuai dengan ambisi sepak bola saya. Saya bertekad untuk membantu membangun sesuatu yang spesial untuk klub dan para penggemar."
Demikian potongan kata-kata Messi setelah resmi menjadi bagian dari PSG. Kata-kata yang akan dibuktikan dalam laku hidup baik di dalam maupun di luar lapangan. Seperti apa Messi berseragam nomor 30 PSG, seperti kehidupan Messi dan keluarganya di Paris, bagaimana Messi membawa dirinya sebagai "anak baru" di ruang ganti PSG, akan menjadi rangkaian cerita yang menarik dinanti.
Messi adalah bagian dari rekrutan baru. Sebelumnya PSG mendatangkan Sergio Ramos, Gianluigi Donnarumma, dan Georginio Wijnaldum. Status mereka sama. Bebas transfer.
Di lapangan mereka akan bersekutu. Dari musuh bebuyutan akan menjadi rekan setim. Dari pemain yang asing akan menjadi bagian dari permainan. Messi adalah lawan yang selalu ingin dikandaskan Ramos di LaLiga.
Tak heran pasca-Messi bergabung muncul beragam komentar. Di balik kesedihan yang mengemuka dari penggemar Barca dan kegembiraan di kubu PSG, ada aroma ketakpercayaan yang menyeruak.
