Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Mengajarkan Anak Ibadah Puasa, Relevansi Praktis Hari Pendidikan Nasional

2 Mei 2021   23:12 Diperbarui: 2 Mei 2021   23:32 1147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peran penting orang tua mendampingi anak berpuasa. Ilustrasi dari: www.klikdokter.com

Ramadan adalah waktu spesial. Tidak hanya bagi orang dewasa tetapi juga anak-anak. Tidak hanya terkait pemenuhan kewajiban agama, tetapi juga bagaimana menanamkan kesadaran dan kecerdasan spiritual kepada generasi penerus.

Saban 2 Mei bangsa Indonesia merayakan Hari Pendidikan Nasional. Bukan kebetulan peringatan yang diangkat dari hari lahir pahlawan pendidikan, Ki Hajar Dewantara itu, terjadi di bulan Ramadan. Pendidikan pada dasarnya tidak hanya menyasar  aspek intelektual semata, tetapi juga spritual.

Secara etimologis kata pendidikan berasal dari bahasa Latin, ducere. Kata itu berarti "menuntun, mengarahkan, atau memimpin." Awalan "e" berarti "keluar." Dengan demikian pendidikan dalam arti paling sederhana adalah "kegiatan menuntun keluar."

Menuntun ini bisa mengacu pada banyak hal. Begitu juga "keluar" dapat dimaksudkan pada banyak aspek. Untuk membuat pengertian ini lebih jelas, definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia sekiranya bisa mewakili. Di sana disebutkan pendidikan sebagai "proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan."

Masih mengacu pada sumber yang sama, dalam penerapannya, pendidikan ini bisa mengacu pada banyak hal, mulai dari pendidikan akademik dan nonakademik, pendidikan formal dan informal. Begitu juga terdapat pendidikan keagamaan yang mana mengacu pada "pengajaran dengan sasaran utama memberikan pengetahuan keagamaan dan menanamkan sikap hidup beragama."

Keteladanan Orang Tua

Pada definisi terakhir itu kita bisa menempatkan maksud dan tujuan mengajak dan mengajarkan anak tentang Ramadan. Selama bulan puasa ini, para orang tua bisa mengambil bagian dalam proses pendidikan spiritual pada anak-anaknya.

Pendidikan itu pada dasarnya sebuah proses. Begitu juga perbuatan mendidik mensyaratkan arahan dan pendampingan dari orang-orang tertentu. Dalam konteks Ramadan, seorang anak bisa belajar tentang puasa misalnya, melalui bantuan pendampingan dan pendidikan orang tua. Anak dan orang tua sama-sama berproses agar kewajiban agama itu bisa dipahami sang anak. Kemudian ia menjalankannya dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

Ada orang tua mulai memperkenalkan puasa sejak anaknya berusia tujuh tahun misalnya. Tak sedikit orang tua yang baru mulai mengajak anaknya berpuasa saat berusia sembilan atau sepuluh tahun. Namun kepada sang anak, puasa itu hanya berlangsung beberapa jam saja. Katakanlah berpuasa setengah hari.

Orang tua beralasan, memperkenalkan puasa lebih awal akan membuat mereka bisa lebih cepat mengenal kewajiban agama itu. Pada waktunya, mereka akan dengan mudah ambil bagian secara penuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun