Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Usulkan Sistem Skor 3x21 Diganti 5x11, Seberapa Pengaruh Indonesia di Mata Bulu Tangkis Dunia?

5 April 2021   13:58 Diperbarui: 5 April 2021   14:36 694
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Greysia Polii/Apriyani Rahayu merayakan kemenangan straight set atas wakil Thailand, Jongkolphan/Rawinda di Thailand Open 2021: AFP

Komitmen dan cita-cita Anton itu tentu bisa terus disuarakan pada sekitar 40 negara anggota BAC. Selanjutnya, terejawantah saat Rapat Umum Tahunan BWF nanti. Tidak hanya memperjuangkan agenda dan kepentingan bulutangksi Asia, tetapi juga bersama Indonesia meloloskan proposal perubahan sistem skor itu.

Sebagai mantan Sekretaris Umum PBSI, sepertinya tak ada keraguan sedikit pun bahwa Anton akan berada di barisan yang sama seperti PBSI dan Maladewa.

Ketiga, sekalipun Indonesia menjadi salah satu negara yang diperhitungkan di arena bulutangkis dan salah satu warganya menduduki posisi puncak di BAC, tidak otomatis akan mempengaruhi suara dan keinginan setiap anggota.

Anton Subowo, Presiden BAC: badmintonindonesia.org
Anton Subowo, Presiden BAC: badmintonindonesia.org

Bisa saja negara-negara lain memiliki perhitungan dan pertimbangan sendiri. Sulit menangkup semua kepentingan untuk seiring sejalan dengan Indonesia. Bila tidak ada dasar dan alasan yang kuat, serta perjuangan yang gigih, maka tidak mudah menggiring negara-negara tetangga lainnya untuk masuk dalam gerbong yang sama.

Untuk itu, perlu melakukan pendekatan pada negara-negara penting lainnya. Syukur bila tanpa ada pendekatan khusus, mereka sudah berada dalam jalur yang sama. Salah satunya adalah Tiongkok.

Asosiasi Badminton Tiongkok, seperti disampaikan Bambang Roedyanto, ternyata sudah mencoba sistem poin tersebut di Kejuaraan Nasional pada November 2020. Hasilnya, ternyata cukup memuaskan.

Ini tentu menjadi lampu hijau. Indonesia, Maladewa, dan BAC tidak sendirian.

Keempat, selain di tingkat organisasi, perlu juga mendengar suara dari para pemain. Sejauh mana reaksi mereka berdasarkan pengalaman selama ini. Para pemain senior terutama, tentu bisa merasakan dan menduga seperti apa situasi yang terjadi menyusul perubahan itu.

Mereka tentu berpendapat dari pengalaman. Mereka adalah pelaku di lapangan. Mereka adalah aktor utama yang menentukan sukses tidaknya penyelenggaraan pertandingan dengan sisten seperti itu. Demi dan atas nama kepentingan mereka sistem itu akan dipertimbangkan.

Salah satu pemain senior, Hendra Setiawan, ketika dimintai tanggapan soal ini, ternyata menyambut baik. Menurutnya, sistem tersebut positif. Alasannya, "pertandingan tidak akan terlalu lama dan stamina juga bisa dihemat."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun