Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Dari All England Rasa Jepang, 5 Pelajaran demi Prestasi Indonesia di Olimpiade Tokyo

22 Maret 2021   23:38 Diperbarui: 24 Maret 2021   08:49 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua warga berjalan di depan logo olimpiade di Tokyo, Jepang.(REUTERS via ABC INDONESIA/KOMPAS.COM)

Mitigasi

Ketiga, BWF sudah memaklumkan perpanjangan periode kualifikasi Olimpiade hingga 15 Juni 2021 nanti. Singapore Open akan menjadi pamungkas.

Saat ini sejumlah wakil Indonesia sudah berada di posisi aman. Beberapa dari antaranya masih harus berjuang untuk memastikan tempatnya di pesta akbar itu. Dengan demikian sejumlah pertandingan kualifikasi masih mungkin dijadikan sebagai persiapan sekaligus momentum meraih tiket ke The Musashino Forest Sports Plaza, Tokyo. 

Gagal tampil di All England juga menjadi kesempatan mengoreksi diri. Di tengah situasi pandemi yang entah kapan berujung, Indonesia tidak hanya fokus pada persiapan fisik dan kesehatan para atlet semata. Juga memastikan segala protokol kesehatan di negara tujuan sudah dikuasai dengan baik. Hal ini penting agar Indonesia bisa mengambil langkah-langkah antisipatif.

Bila Indonesia bisa datang lebih awal ke Birmingham tentu kita tidak akan sekecewa ini. Pertanyaan mengapa BWF tidak meminta peserta datang lebih awal sudah tidak pada waktunya. Demikian juga, tanya mengapa ada sejumlah orang dalam tim yang sama tidak mendapat pemberitahun dari NHS sudah tinggal kenangan.

Aturan pemerintah Inggris mengharuskan isolasi mandiri 10 hari setelah tanggal kedatangan manakala terjadi "kontak dekat" dengan salah satu penumpang yang terkonfirmasi positif Covid-19 tidak bisa dibantah. BWF selaku penyelenggara tentu tunduk pada otoritas setempat yang berdalih kesehatan dan keselamatan sebagai yang utama.

Untuk itu, penting kita memahami ketentuan yang berlaku di negara tujuan. Kita bisa menekan aneka syak wasangka, manakala penyelenggara bertindak sesuati protokol kesehatan, ke titik nol.

Hal yang sama diharapkan dilakukan pemerintah Indonesia dan PBSI untuk terus memonitor kebijakan yang berlaku di negara tujuan.

Pedoman dan aturan dari pemerintah setempat dalam mempersiapkan dan menyelenggarakan turnamen perlu dipahami lebih dini. Untuk itu, kita harus mempelajari bagaimana aturan dan regulasi protokol Covid-19 di setiap negara penyelenggara kualifikasi Olimpiade.

Keempat, saya kira, Jepang akan serius belajar dari All England 2021. Drama gagal tampil Indonesia, disusul Turki, sudah menjadi keprihatinan dunia. Sebagai tuan rumah Olimpiade, Jepang tentu belajar untuk menjadi lebih baik.

Salah satunya adalah mengadopsi kebijakan Federasi Badminton Asia (BAC) dan Thailand yang sukses menyelenggarakan tiga seri turnamen bergengsi awal tahun ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun