Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Dari All England Rasa Jepang, 5 Pelajaran demi Prestasi Indonesia di Olimpiade Tokyo

22 Maret 2021   23:38 Diperbarui: 24 Maret 2021   08:49 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dua warga berjalan di depan logo olimpiade di Tokyo, Jepang.(REUTERS via ABC INDONESIA/KOMPAS.COM)

Walau demikian, Mayu/Wakana kini memperlebar keunggulan dari 12 pertemuan atas unggulan pertama. Kehilangan kesempatan di Denmark Open 2020 akhirnya dibayar dengan gelar All England. Ini jadi kemenangan ketujuh, sekaligus gelar pertama All England mereka.

All England rasa Jepang juga mewarnai ganda campuran. Yuki Kaneko/Misaki Matsutomo dan Yuta Watanabe/Arisa Higashino berduel menjadi yang terbaik.  Sebagai unggulan dua, Yuta/Arisa masih terlalu tangguh.

Kemenangan 14-23 dan 13-21 berdurasi 40 menit membawa pasangan nomor enam dunia ke tangga juara. 

Menariknya, Yuta berhasil mengawinkan gelar ganda putra dan ganda campuran. Pemain 23 tahun itu menjadi pemain pria pertama yang memenangi gelar ganda di edisi All England yang sama sejak Kim Dong Moon asal Korea melakukannya pada 2000 silam.

Yuta Watanabe meraih gelar di dua nomor: https://twitter.com/champ_together
Yuta Watanabe meraih gelar di dua nomor: https://twitter.com/champ_together

Kemenangan Nozomi Okuhara atas Pornpawee Chochuwong sekaligus memastikan Jepang membawa pulang empat gelar. Okuhara yang ditempatkan sebagai unggulan dua butuh 44 menit untuk menutup laga, 12-21 dan 16-21. Okuhara memperpanjang catatan kemenangan menjadi lima dari enam pertemuan.

Lebih dari itu, bagi Okuhara, gelar ini menjadi penebusan atas kegagalan edisi sebelumnya. Kala itu, ia tersingkir di tangan Chen Yufei di semi final. Chen asal China kemudian gagal mencapai klimaks. Ia takul dari Tai Tzu Ying, 21-19 dan 21-15.

Nozomi Okuhara juara All England 2021: https://twitter.com/BadmintonTalk
Nozomi Okuhara juara All England 2021: https://twitter.com/BadmintonTalk

Jepang nyaris menyapu bersih gelar juara. Andai saja unggulan teratas tunggal putra, Kento Momota tak tersandung di perempat final. Bila saja pemuncak ranking BWF bisa "menjinakkan" pemain muda Malaysia, Lee Zii Jia, maka Momota tidak hanya berpeluang mengulangi pencapaian 2019, tetapi juga menjadikan All England kali in benar-benar All Japan!

Dominasi Jepang di All England ini tentu menjadi pengingat bagi timnas Indonesia. Hasil ini membuat mereka semakin percaya diri untuk menghadapi Olimpiade yang digelar di kandang sendiri.

Indonesia tentu perlu mempersiapkan diri lebih giat. Gagal tampil di All England sebagai salah satu pemanasan penting jelang Olimpiade harus ditebus dengan latihan dan persiapan maksimal agar rasa kecewa itu terbayar tuntas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun