Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Target Tinggi di Swiss, Momen Shesar Vito Lepas dari Bayang-bayang Jojo-Ginting

20 Februari 2021   06:28 Diperbarui: 21 Februari 2021   13:11 795
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Shesar Vito:bwfbadminton.com

Bisa jadi situasi pandemi yang sedang terjadi menjadi alasan utama. Rangkaian agenda pertandingan selepas All England 2020 pada Maret lalu terhenti saat Covid-19 menyerang dan menyebar ke berbagai negara.

Kekosongan jadwal turnamen baik di level senior maupun junior tak kurang dari sembilan bulan lamanya membuat para pemain kehilangan kesempatan unjuk gigi.  Tim pelatih dan pengurus PBSI pun kekurangan alasan untuk menilai sejauh mana perkembangan setiap pemain.

Apakah sepak terjang mereka saban hari di Cipayung sudah cukup mewakili? Tentu tidak. Pandemi yang menyerang tanpa ampun membuat siapa saja, tidak terkecuali para pemain, harus menjalani rutinitas "normal baru."

Firman Abdul Kholik:https://badmintonindonesia.org/
Firman Abdul Kholik:https://badmintonindonesia.org/

Saatnya Vito

Setelah Ihsan meninggalkan Pelatnas, tersisa Ginting, Jojo, dan Firman sebagai rekan seangkatan. Dalam daftar tunggal putra utama, masih ada nama-nama lain seperti Chicho Aura Dwi Wardoyo, Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay, Karono Suwarno, dan Gatjra Piliang Fiqihilahi Cupu yang berasal dari generasi yang lebih muda.

Menariknya, dalam daftar delapan pemain utama ada nama Shesar Hiren Rhustavito. Mengapa nama ini patut disebut? Pertama, secara usia Shesar Hiren Rhustavito terbilang senior di antara pemain utama lainnya. Ia sudah berusia 26 tahun, dibanding generasi Ginting cs di kisaran usia 23-24 tahun.  

Kedua, sebagai pemain paling senior apakah prestasinya pun setali tiga uang? Selama ini nama Vito seakan hilang di balik kebesaran dan euforia harapan pada Ginting dan Jojo.

Memang patut diakui, Ginting dan Jojo mampu merebut hati dan perhatian publik karena pencapaian yang sudah mereka torehkan. Ginting misalnya sudah bisa meraih gelar Super 100 seperti China Open 2018 dengan mengalahkan tunggal nomor satu dunia saat ini, Kento Momota. Selain itu, ada gelar Indonesia Open 2020 dan runner-up World Tour Finals 2019 dalam daftar pencapaiannya.

Jojo pun mampu mencuri perhatian dunia saat menjadi finalis di sejumlah turnamen Super 750 sepanjang 2019. Ia menghadapi Chen Long di Prancis Open dan berduel dengan Momota di final Jepang Open.

Di tahun yang sama, Jojo merebut dua gelar Super 300, masing-masing dengan mengalahkan Ginting di Australia Open dan Ng Ka Long Angus di Selandia Baru Open. Setahun sebelum itu, Jojo mengukir prestasi fenomenal dengan meraih medali emas Asian Games 2018 dengan membungkam Chou Tien Chen asal Taiwan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun