Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ibrahimovic dan Komitmen Anti-rasialisme, Sebuah Utopia?

28 Januari 2021   16:29 Diperbarui: 28 Januari 2021   17:03 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Romelu Lukaku dan Zlatan Ibrahimovic saat bersitegang: getty images/bbc.com

Di balik hal tersebut, sebenarnya kedua pemain itu saling mengagumi. Lukaku bercerita bahwa keduanya jarang berada setim dalam sesi latihan. Ibra begitu bersemangat untuk mendapatkan tempat di tim utama.

"Saya belajar darinya, untuk fokus, bekerja keras dan menikmati sekaligus. Karena dia adalah orang yang bisa diajak bersenang-senang dan karakter yang kuat di ruang ganti juga," ungkap Lukaku.

Sementra itu, Ibra menyebut Lukaku sebagai sosok yang memiliki rasa lapar yang besar untuk menjadi pemain terbaik. Lukaku sepertinya membuktikan hal itu. Meski mengalami masa sulit di Old Trafford, Lukaku kemudian mendapatkan kembali kemampuan terbaiknya saat berseragam Inter Milan.

"Lukaku punya rasa lapar yang besar untuk membuktikan diri sebagai yang terbaik."

Kita kemudian bisa memahami bahwa rivalitas dan pertemanan tidak membebaskan setiap pemain dari amarah dan amuk manakala perbedaan sosial dan budaya disebut. Saat ras, suku, warna kulit, hingga agama dan kepercayaan dijadikan bahan olok-olokan maka ekpresi paling barbar bisa mengemuka.

Sepak bola memang menjadi salah satu cabang olahraga yang selalu menggemakan nilai-nilai sportivitas dan kemanusiaan. Namun berbagai laku tak terpuji yang mencederai nilai-nilai luhur itu pun kerap tersaji. Tidak hanya dipertontonkan para pemain, petugas pertandingan, pelatih, juga penonton.

Begitu juga dalam konteks lebih luas. Perbedaan masih menjadi masalah. Keanekaragaman tetap menjadi persoalan. Isu-isu rasialisme yang menyeruak belakangan ini di tanah air misalnya, menjadi salah satu contoh.

Ibrahimovic berkicau di akun twitter tak berselang lama setelah masalahnya dengan Lukaku menjadi konsumsi publik. Ia menegaskan posisinya di hadapan rasialisme sekaligus mengkampanyekan persamaan ras di antara semua pemain.

"Di dunia Zlatan tidak ada tempat untuk rasialisme.

Kita semua ras yang sama - kita semua sama !! 

Kita semua adalah pemain beberapa lebih baik dari yang lain."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun