Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Mempertaruhkan Hidup dan Memenangkannya, dari Carolina Marin untuk Tunggal Putri Indonesia

25 Januari 2021   12:34 Diperbarui: 26 Januari 2021   14:58 796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Carolina Marin tersenyum lebar usai meraih gelar Level Super 1000 kedua dalam dua pekan beruntun: twitter.com/bwfmedia

Namun Marin, bukan sosok yang terlampau lemah untuk bangkit kembali. Periode sulit secara pribadi itu tidak menjadi alasan untuk berhenti. Ia mengatakan dua bulan sebelum memulai kompetisi, ia kembali menjalin komunikasi intens dengan tim, pelatih, juga psikolognya. Ia tak bisa meninggalkan dunia yang telah membesarkan namanya begitu saja.

Tentu bantuan pihak lain amat berarti baginya. Namun yang pertama dan paling penting adalah tekad dan semangatnya. Tentang ini ia berujar, "Saya pikir terkadang Anda hanya perlu mendapatkan kepercayaan diri dengan diri sendiri."

Kembali berdamai dengan diri sendiri kemudian bersama menatap lagi ke lapangan pertandingan. Ia tahu ayunan raket dan desir kok masih menjadi bagian penting dari perjalanan hidupnya. Semangat untuk terus menatap jauh ke depan, kemudian memantapkan langkahnya untuk kembali ke arena pertandingan.

Marin datang ke Bangkok tidak hanya untuk menaklukkan Thailand Open. Ia juga punya misi masa depan yang hendak dijembatani oleh tiga seri turnamen di awal tahun. 

Ia ingin membidik Kejuaraan Dunia dan Olimpiade. Artinya, Marin, ingin kembali menunjukkan diri sebagai pemain putri terbaik dunia setelah sempat terlempar dari persaingan.

Datang sebagai unggulan lima, Marin kini membuktikan bahwa ia sudah kembali. Ia terakhir kali bermain sebagus ini pada 2015. Saat itu ia mampu meraih kemenangan straight set atas Tai masing-masing di All England, Prancis Open, dan World Superseries Finals (saat ini World Tour Finals).

Kini tidak ada jarak signifikan dalam catatan head to head  di antara mereka. Bila dua pekan sebelumnya sempat tertinggal, 9-6, kini Marin hanya butuh satu kemenangan lagi untuk membuat skor pertemuan di antara mereka sama kuat.

Marin sudah menunjukkan sejumlah formula kemenangan. Mempertaruhkan banyak tantangan pribadi mulai dari rasa kehilangan, putus asa, hingga keputusan untuk bangkit secepat-cepatnya. Dalamnya ada kerja keras dan kerja sama agar setiap kebangkitan menjadi titik balik untuk menjadi lebih baik. 

Rumusan ini memang mudah diucapkan, tetapi tidak sedekat telinga kanan dari telinga kiri untuk dilaksanakan. Masing-masing orang punya pengalaman dan sistem pengolahan diri berbeda-beda. Namun ada hal-hal yang hampir menjadi lumrah dan mutlak sebagai syarat dasar menjadi pemenang. 

Mustahil terjadi dalam cabang olahraga yang sangat kompetitif bila fisik, teknik, taktik, dan visi bermain tidak disiapkan matang-matang. Belum lagi soal pembinaan dan pendampingan, sisi-sisi eksternal yang tak kalah penting. 

Dengan tanpa berbicara panjang lebar tentang prestasi tunggal putri Indonesia di dua turnamen awal tahun ini-yang jelas masih belum bisa bersaing di level atas seperti tahun-tahun sebelumnya-sekiranya menjadikan Marin sebagai cermin. Kepada Marin kita patut berkaca diri, baik sebagai pemain maupun pelatih, psikolog, organisasi (PBSI) dan pemerintah. Hal-hal apa yang masih kurang dan perlu kita benahi segera baik sebagai individu maupun tim?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun