Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Black Box Bukan Kotak Hitam?

12 Januari 2021   23:03 Diperbarui: 3 Februari 2022   18:43 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pesawat terbang/freepick

Pertimbangan ini berdasarkan pengalaman sebelumnya. Awalnya diletakan di kokpit. Namun dari sejumlah kecelakaan, saat ditemukan FDR tidak bisa dipulihkan.

Lantas apa fungsi masing-masing? FDR mencatat sedikitnya 88 parameter penting, mulai dari kecepatan udara, ketinggian, posisi kemudi, posisi roda, tekanan udara, dan hal-hal teknis lainnya. Sementara itu, CVR merekam semua percakapan dalam kokpit. Tidak hanya suara pilot dan copilot tetapi juga berbagai suara yang bisa memberikan petunjuk penting. Suara mesin, alaram, misalnya.

Pada perangkat CVR lama hanya mampu menyimpan hingga 30 menit. Namun perangkat digital mutakhir mampu merekam hingga dua jam. Apakah durasi itu cukup? Entahlah.

Ketiga, cikal bakal "kotak hitam" sudah ada sejak era Wright Bersaudara. Orville Wright (1871-1948) dan Wilburt Wright (1967-1912) menorehkan tonggak penting dalam sejarah dirgantara. Keduanya dikenal sebagai tokoh penting yang sukses melakukan penerbangan terkendali pertama penggunakan pesawat bermesin.

Keduanya pun tokoh penting dalam desain dan perancangan pesawat terbang modern. Satu bagian yang sudah diperhatikan sejak era tersebut adalah "kotak hitam." Kala itu di hari-hari awal penerbangannya, mereka membawa perekam data. Mereka membuat perangkat yang mampu merekam rotasi baling-baling, jarak tempuh, dan waktu yang dihabiskan di udara.

Wright bersaudara melakukan penerbangan pada 17 Desember 1903.(thoughtco)
Wright bersaudara melakukan penerbangan pada 17 Desember 1903.(thoughtco)

Hanya saja, perekam itu memiliki banyak kekurangan. Yang terekam tak memadai. Durasi, kecepatan, hingga jumlah putaran mesin tak komprehensif.

Dalam perjalanan waktu, seiring pentingnya kehadiran "kotak hitam" di sebuah pesawat, teknologinya pun kian diperbaharui. Materialnya tak terkecuali. Serangkaian uji coba wajib dilakukan di antaranya memastikan kekuatannya saat menghadapi berbagai benturan, kebakaran, ledakan, dan sebagainya.

Keempat, sekalipun sudah didesain sedemikian rupa, proses pencarian "kotak hitam" tidaklah mudah. Namun begitu, tak banyak juga pencarian yang berakhir misteri.

Setiap "kotak hitam" dilengkapi suar pencari lokasi bawah air yang akan berdenyut seketika saat sensornya menyentuh air. Fungsi tersebut bekerja hingga kedalaman lebih dari empat kilometer. "Kotak hitam" akan melakukan "ping" sekali dalam setiap detik hingga baterainya habis.

Jelas warna
Jelas warna "Kotak Hitam" tidaklah hitam/getty images

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun