Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Raket Artikel Utama

Kekalahan The Minions dan Aturan Servis yang Kembali Jadi Sorotan

23 Mei 2018   12:13 Diperbarui: 23 Mei 2018   15:00 3217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekpresi Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya saat menghadapi ganda Thailand di partai kedua penyisihan grup Piala Thomas 2018/gambar badmintonindonesia.org

Tidak hanya menguras tenaga kedua pemain, energi para penonton pun tersedot. Betapa tidak, kedua pemain menampilkan duel ketat. Saling kejar mengejar angka setelah kedudukan sama kuat 17-17. Bisa disebut setelah itu, jantung para penonton bekerja lebih kencang. Tanpa perlu berpanjang kata, perjalanan skor ini sudah cukup menggambarkannya: 18-18, 20-18, 20-20.

Setelah itu masih ada tiga match point lagi. Ihsan sempat tertinggal 20-21, sebelum menyamakan kedudukan menjadi 21-21. Selanjutnya giliran Ihsan memimpin, namun berhasil dikejar Wangcharoen. Ihsan kembali memimpin setelah "challenge in". Angka terakhir diwarnai reli panjang sebelum Ihsan menutupnya dengan "smash" keras. Bagi saya, "rally" terakhir menjadi "play of the day" yang mengkombinasikan teknik dan tensi yang panjang.

Ihsan Maulana Mustofa menjadi bagian penting dari kemenangan Indonesia atas Thailand/gambar dari badmintonindonesia.org
Ihsan Maulana Mustofa menjadi bagian penting dari kemenangan Indonesia atas Thailand/gambar dari badmintonindonesia.org
Tidak hanya itu, pertarungan kedua pemain selama 1 jam dan 22 menit itu menjadi duel terpanjang sementara di turnamen ini. Kemenangan Ihsan menjadi titik balik bagi tim Indonesia. Pasangan ganda putra Fajar Alfian/Mohammad Rian Ardianto serta tunggal ketiga, Firman Abdul Kholik tanpa kesulitan meraih poin. Kemenangan dua game langsung yang diraih di dua partai itu memastikan skor akhir 4-1 untuk keunggulan Merah Putih sekaligus membuka langkah ke perempat final.

Kredit patut diberikan kepada Ihsan. Dalam segala tekanan, ia mampu menyumbang poin. Ia melewati momen penuh ketegangan dengan semangat juang pantang menyerah hingga akhirnya menang. Meski begitu perjuangan tim secara keseluruhan patut diapresiasi.

Apresiasi juga patut diberikan kepada Thailand. Mereka telah menghadirkan tontonan yang menarik berkat "fighting spirit" yang memukau, tidak hanya kepada Indonesia tetapi juga Korea Selatan di pertandingan sebelumnya. Anak asuh Rexy Mainaky mampu mencuri satu game dari Indonesia dan dua game dari Korea Selatan, sebuah perjuangan yang pasti tidak mengecewakan penonton dan lebih dari cukup mendatangkan "respect."

Hasil akhir Indonesia vs Thailand/www.tournamentsoftware.com
Hasil akhir Indonesia vs Thailand/www.tournamentsoftware.com
Momok baru Minions

Kembali lagi ke Minions. Menarik berbicara lebih jauh tentang kekalahan pasangan ini. Terlepas dari faktor keberuntungan dan ketidakberuntungan, ada pertanyaan penting yang patut dikemukakan. Mengapa keduanya bisa menyerah mudah dari pemain non unggulan?

Banyak sebab, tentu saja. Jeda kompetisi yang cukup lama bisa menjadi alasan. Tidak mengayun raket dalam turnamen kompetitif selama dua bulan membuat mereka harus kembali beradaptasi satu sama lain. Termasuk pula mendapatkan kembali "chemistry" yang telah dibangun selama ini.

Waktu selama 60 hari memang cukup panjang untuk beristirahat. Tetapi juga cukup signifikan mempengaruhi momentum dan tren positif yang telah dijaga. The Minions terakhir kali tampil di tur BFW saat mempertahankan All England pada Maret lalu. 

Kemenangan atas pasangan kawakan Denmark, Mathias Boe/Casten Mogensen, 21-18, 21-17 di Arena Birmingham, Inggris itu menjadi laga kompetitif terakhir mereka. Setelah itu mereka mengambil jeda dari turnamen, karena satu dan lain pertimbangan, terutama karena Gideon yang mengakhiri masa lajang.

Keduanya boleh saja digdaya di turnamen reguler atau individu. Namun situasi dan atmosfer berbeda dialami saat ambil bagian di turnamen beregu. Sudah banyak kejadian, pemain atau pasangan yang tampil baik di tur reguler malah gagal menyumbang poin. Pasangan sekelas Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan pun pernah mengalami hal serupa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun