Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Mampukah Duo Minions Lewati Hadangan Boe/Mogensen?

23 September 2017   10:23 Diperbarui: 23 September 2017   12:16 4425
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya. Gambar: www.badmintonindonesia.org

Saat Hendra Setiawan dan Mohammad Ahsan masih berpasangan, salah satu musuh bebuyutan mereka adalah Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong. Pertemuan antara kedua pasangan ini selalu dinanti karena menyajikan persaingan sengit dengan permainan atraktif. Tidak mudah memang bagi Hendra/Ahsan untuk meruntuhkan dominasi Lee/Yoo yang cukup lama menduduki posisi puncak. Namun demikian tidak mustahil pula bagi Hendra/Ahsan untuk menaklukkan kompetitornya yang akhirnya memutuskan pensiun setelah gagal mempersembahkan medali bagi Korea Selatan di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 lalu.

Rivalitas baru di ganda putra salah satunya mengemuka antara penerus Hendra/Ahsan, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Mathias Boe/Carsten Modensen. Seperti saat Hendra/Ahsan berjumpa Lee/Yoo, demikian pula selalu terjadi pertarungan ketat antara kedua pasangan yang kini bersaing ketat di puncak rangking dunia.

Tidak mudah memang bagi duo minions melewati hadangan raksasa dari Denmark itu. Boe/Mogensen seakan menjadi tembok baru yang merintangi perjalanan ganda terbaik Indonesia itu menuju puncak. Memang tidak dapat dipungkiri, usia Boe/Mogensen yang telah melewati kepala tiga, tidak menjadi titik lemah. Justru pasangan yang kini berada di urutan satu dunia terlihat semakin matang. Mereka tak mudah terpengaruh dengan gelora Marcus/Kevin yang meluap-luap. Dengan tenang keduanya menghadapi Marcus/Kevin dan perlahan tetapi pasti berhasil menjinakkannya.

Hal ini terlihat dalam tiga dari lima pertemuan terakhir yang selalu berakhir dengan kemenangan Boe/Mogensen. Malaysia Open 2015 menjadi awal pertemuan kedua pasangan. Saat itu Boe/Mogensen yang lebih diunggulkan berhasil membuktikan diri namun bersusah payah mengakhiri rubber game dengan skor akhir 22-20 13-21 15-21.

Setahun kemudian di China Open mereka kembali berhadapan. Boe/Mogensen yang ditempatkan sebagai unggulan empat merasakan "sengatan" pasangan liliput itu. Marcus/Kevin yang diunggulkan di tempat ketujuh menang straight set, 21-18 22-20.

Setelah kemenangan di China itu, Boe/Mogensen kembali memegang kendali head to head. Mulai dari Singapore Open 2017 yang mana Marcus/Kevin sedang berada di puncak performa dan menjadi unggulan pertama, berlanjut di penyisihan Piala Sudirman di tahun yang sama, serta terakhir sepekan lalu di babak final Korea Open, Boe/Mogensen sukses menaklukkan Marcus/Kevin 19-21, 21-19 dan 15-21.

Layaknya pertemuan antara pasangan unggulan, ketiga pertemuan itu selalu berjalan panjang dan menegangkan. Dengan segala kematangannya Boe/Mogensen sanggup meredam agresivitas dan permainan kaya trik dari Marcus/Kevin. Rekor sempurna Marcus/Kevin yang tak pernah kalah di enam partai final akhirnya tercoreng juga di hadapan Boe/Mogensen pekan lalu.

Apakah ini pertanda Boe/Mogensen memang lebih superior dari Marcus/Kevin? Seperti roda yang selalu berputar demikian pula dinamika performa yang selalu berubah. Tidak ada yang bisa menjamin bahwa performa seorang atlet akan selalu berada di puncak, meski ini tidak menjadi alasan untuk sengaja mengaku kalah tanpa perlawanan.

Meski sulit, tetapi bukan sesuatu yang mustahil bagi Marcus/Kevin untuk merontokkan keperkasaan pasangan senior itu di pertemuan keenam kali ini. Pertandingan ini ibaratnya final sebelum final karena kedua pasangan ini adalah yang terbaik di banding dua pasangan lain yang akan berebut tiket final yakni Vladimir Ivanov dan Ivan Sozonov (Rusia) serta harapan tuan rumah Takuto Inoue dan Yuki Kaneko.

Marcus/Kevin mengalahkan pasangan Denmark lainnya di babak delapan besar yakni Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen, 21-19 dan 22-20. Di babak pertama cukup mudah bagi Marcus/Kevin mengunci kemenangan. Namun lawan yang berperingkat 12 dunia memberikan perlawanan berarti di game kedua, hingga nyaris merebut kemenangan seandainya mampu merebut poin terakhir dalam kedudukan 18-20.

Marcus/Kevin terlihat makin tenang, sikap yang memang wajib dimiliki saat berhadapan dengan lawan yang mampu memberikan perlawanan. Ditambah lagi pasangan ini kerap mendapatkan kesulitan dan harus ketinggalan lebih dulu dari lawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun