Mohon tunggu...
charles dm
charles dm Mohon Tunggu... Freelancer - charlesemanueldm@gmail.com

Verba volant, scripta manent!

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Menanti Kado 66 Tahun PBSI dari Gold Coast

12 Mei 2017   18:36 Diperbarui: 12 Mei 2017   19:16 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tim Indonesia di Piala Sudirman 2017/badmintonindonesia.org

Pada 5 Mei 2017 lalu PBSI merayakan ulang tahun ke-66. Hari jadi induk organisasi bulu tangkis Indonesia ini berdekatan dengan penyelenggaraan Piala Sudirman yang akan berlangsung di Gold Coast, Australia, 21-28 Mei nanti. Tak pelak perayaan ulang tahun tersebut disatukan dengan pelepasan kontingan Indonesia.

Kurang dari 10 hari lagi para pemain Indonesia akan berjuang untuk membawa pulang trofi yang sudah dinanti selama 28 tahun. Sejak terakhir kali, sekaligus satu-satunya, menjadi juara pada edisi pertama di Jakarta pada 1989 silam,  Indonesia belum mampu memulangkan trofi dari kejuaraan yang mengambil nama bapak bulu tangkis Indonesia, Dick Sudirman, itu.

Terhitung selama 14 edisi penyelenggaraan, belum ada negara lain yang mampu merontohkan dominasi China. Negeri Tirai Bambu itu begitu digdaya dengan 10 kali juara, enam di antaranya secara beruntun sejak 2005 hingga 2014. Setidaknya Indonesia sedikit lebih baik dari negara-negara kuat lainnya seperti Denmark, Malaysia dan Jepang.

Hanya ada tiga negara yang mampu menjadi kampiun.Di samping China dan Indonesia, Korea Selatan tiga kali jadi jawara yakni pada 1991, 1993 dan 2003. Tentu Indonesia tidak berpuas diri dengan satu gelar itu.

Untuk mengulangi pencapaian tersebut jelas tidak mudah. Karena ini adalah kejuaraan beregu campuran maka peluang untuk menjadi juara hanyalah milik negara-negara yang memiliki kekuatan berimbang di semua sektor. Tidak hanya bertumpu pada segelintir sektor, atau satu dua pemain saja.

Indonesia tentu berharap banyak pada para pemain yang berkinerja baik belakangan ini. Setidaknya sejak tahun lalu. Sebagaimana tercermin dari komposisi tim yang disertakan ke Australia, nama-nama yang dikirim adalah yang terbaik dari setiap sektor, meski ada pengecualian pada tunggal putra dengan mengabaikan rangking dunia. Tommy Sugiarto, tunggal putra dengan peringkat terbaik saat ini, tidak disertakan.

PBSI lebih memilih duo pemain muda Jonathan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting walau Tommy pernah sekali mengharumkan sektor ini dalam rentang setahun terakhir yang diukir di turnamen level grand prix gold di Thailand pada awal tahun 2017.

Ketidakhadiran Tommy menjadi tantangan berat bagi Jojo, sapaan Jonatan dan Anthony. Setali tiga uang di sektor putri yang tidak memiliki pemain yang bisa dijadikan tumpuan. Sektor putri Indonesia sudah jauh tertinggal sehingga butuh usaha lebih untuk menyumbang angka di Piala Sudirman nanti.

Harapan utama Merah Putih tidak lain pada ganda putra dan ganda campuran. Indonesia memiliki pasangan terbaik dunia, pemilik hat-trick di All England, India Open Super Series serta Malaysia Open Super Series Premier yakni Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.

Selain duo Minions, pasangan juara China International Challenge Mohammad Ahsan/Rian Agung Saputro serta pemilik podium utama Malaysia Open Grand Prix Gold, Berry Angriawan/Hardianto siap membantu.

Mengandalkan dua sektor ini jelas tidak cukup. Target final hampir seperti pungguk merindukan bulan. Mengharapkan Gregoria Mariska Tunjung, juara Thailand Junior International Challenge, juga Fitriani untuk mencuri poin pun bakal sama hasilnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun