Mohon tunggu...
Sumire Chan
Sumire Chan Mohon Tunggu... Guru - www.rumpunsemesta.wordpress.com

Pengajar dan Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Tentang Film Ziarah yang Kembali Viral dan Luka Lama yang Semakin Dalam

24 April 2022   10:45 Diperbarui: 24 April 2022   14:09 8028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: ayobandung.com

Akhir-akhir ini film Ziarah kembali ramai di Tiktok. Tak sedikit yang mencari link film Ziarah untuk ditonton. Beberapa ulasan menarik pun hadir ikut serta meramaikan jalan cerita film yang begitu menarik ini. 

"Tentang Cinta Yang Tak Biasa" dan "Tentang Kenangan Yang Hilang Dalam Arti Sejarah", nampaknya branding tersebut memang bukan main-main. Tentang cinta yang luar biasa dari seorang perempuan yang berupaya selalu setia. Namun mendapatkan kenyataan luka yang menganga. Ironisnya, film ini diangkat dari kisah nyata sehingga semakin menambah rasa iba dan daya tarik tersendiri.

Film Ziarah merupakan karya sutradara BW Purba Negara yang dirilis pada 18 Mei 2017. Pada tahun 2016, Ziarah mendapatkan penghargaan Festival Film Indonesia dengan kategori Penulis Skenario Terbaik. Di Asean International Film Festival and Awards 2017, Ziarah mendapatkan empat penghargaan antara lain, Best Screenplay (BW Purba Negara), Best Actress (Ponco Sutiyem), Best Director (BW Purba Negara) dan Best Film.

Film Ziarah mengisahkan tentang tokoh Mbah Sri yang dengan setia menunggu suaminya yang berpamitan untuk pergi berperang dalam Agresi Militer Belanda II. Sebelum pergi berperang, sang suami berpesan kepadanya, apabila dirinya tak kunjung kembali dari perang artinya ia gugur di medan peperangan. Rupanya peristiwa itu adalah pertemuan terakhir Mbah Sri dengan suaminya.

Bertahun-tahun Mbah Sri hidup dalam kesendirian, hingga setelah ia melihat beberapa perempuan seusianya meninggal dan dimakamkan tepat di sebelah makam suaminya, Mbah Sri pun berpikiran demikian. 

Dalam kisahnya, Mbah Sri  menunggu dan mencari keberadaan makam suaminya yang bernama Mbah Prawiro. Hingga pada 2012, Mbah Sri bertemu dengan tentara veteran yang mengenal mendiang suaminya. Tentara tersebut mengetahui bahwa Prawiro meninggal ditembak oleh tentara Belanda pada tahun 1949.

Dengan informasi yang tidak utuh, Mbah Sri tetap berusaha untuk mencari makam suaminya. Sampai usianya 95 tahun barulah Mbah Sri menemukan titik terangnya. 

Selama perjalanan, Mbah Sri bertemu dengan banyak orang untuk menyusuri kisahnya ini. Setelah ditelusuri, ternyata Mbah Sri bukan hanya menyusuri sejarah kisah cintanya tapi juga menyusuri sejarah bangsanya. Luka hati dan luka bangsa yang kian pekat berkecamuk sebagai kenyataan yang harus diterima.

Bertahun-tahun Mbah Sri dengan kesetiannya, bertahun-tahun penantian terhadap seorang suami dan bertahun-tahun perjuangan terhadap pencarian harus dibayar dengan menuai luka yang semakin dalam. Betapa tidak karena pada akhirnya Mbah Sri harus menerima kenyataan saat menemukan nisan makam suaminya yang berada di sebelah nisan perempuan  lain yang mana merupakan istri keduanya.

Bukan tanah yang tak pernah membawa kembali suaminya ke sisi Mbah Sri, melainkan bunga yang baru. Sungguh, dipandang dari sudut manapun hal ini akan terasa sangat menyakitkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun