Indonesia, negara kepulauan yang memiliki penduduk tersebar dari Sabang sampai Merauke. Secara tidak langsung, kondisi geografis wilayah Indonesia dengan kepadatan penduduknya berpengaruh pada sistem perekonomian nasional. Sistem distribusi pemasokan barang antarpulau yang satu dengan  pulau yang lain tentu harus ditopang oleh jasa pengiriman yang mumpuni.
Sejak zaman peradaban kuno hingga kini, jasa pengiriman barang telah marak dilakukan. Dapat dikatakan, jasa pengiriman barang merupakan salah satu aktivitas tertua yang dimiliki manusia. Di Indonesia sendiri, sejarah berdirinya jasa pengiriman pertama dimulai pada masa penjajahan Belanda.
Sejalan dengan perkembangan zaman, modernisasi, teknologi dan inovasi, sistem distribusi pemasokan barang berjalan dari ujung utara ke ujung selatan, pun dari ujung timur ke barat semakin mewabah. Dalam hal ini diperlukan sebuah jasa pengiriman yang efektif dan efisien guna membuat rasa nyaman dan aman bagi si pengirim. Pada tahun 1990, Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Indonesia. Tak dipungkiri, JNE memiliki peran penting sebagai palu dongkrak dalam kemajuan ekonomi nasional.
Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) banyak terbantu dengan kehadiran JNE. Keduanya berkonstribusi dalam memperkuat dan menggerakan perekonomian nasional. Para pelaku UMKM mengakui bahwa kehadiran JNE sebagai awal titik tolak kemajuan logistik dengan sistem digitalisasi. Begitu pula dengan hal yang saya alami, JNE memberikan pengalaman yang tak biasa. Sejak mulai memberanikan diri untuk berjualan secara online baik dalam bentuk reseller maupun hasil karya sendiri, tanpa sengaja saya memilih JNE. Dilatarbelakangi dengan beberapa armada jasa pengiriman barang yang pernah dicoba, hanya JNE yang bisa saya percayakan.
Saya pribadi berkenalan dengan JNE sejak tahun 2015. Saat anak pertama lahir mengharuskan saya menjadi ibu rumah tangga yang berpangku pada penghasilan suami sebagai guru honorer. Walaupun cukup kerepotan menjadi seorang ibu baru, jiwa bisnis saya selalu terpacu ketika melihat jual beli online yang saya temukan dalam media sosial. Modal keberanian dan pinjaman saya mencoba hal tersebut. Kurir yang ramah dan tepat juga menjadi satu dari sekian alasan saya memilih JNE.
Selama ini, beberapa pelaku usaha kecil termasuk saya mengharapkan adanya ongkos kirim yang lebih kompetitif agar dapat memasarkan produknya ke luar daerah. Hal ini jelas diusung JNE dengan konsep murah, aman, nyaman sehingga melegakan pelanggan. Berdasarkan pengalaman, meskipun estimasi pengiriman dalam kurun waktu tiga hari, tapi hal yang sering terjadi adalah paket bisa sampai kurang dari waktu estimasi. Malam dikirim dari Bandung, esok pagi kurir sudah mengetuk di pintu rumah mengantarkan paket.
Berkenaan dengan hal di atas, sebuah kreativitas adalah sumber mata uang dalam ekonomi saat ini. Peran ekonomi kreatif sudah sangat signifikan mempengaruhi perekonomian baik di dalam negeri maupun secara mendunia. Dengan meningkatnya industri kreatif di berbagai pelosok negeri, JNE tetap konsisten melakukan pembangunan, perbaikan serta perluasan jaringan yang tidak main-main.
Banyak inovasi yang dimiliki JNE seiring dengan perkembangan zaman. Misalnya, dengan memberikan promo khusus untuk kiriman dengan volume besar dalam bentuk pengiriman reguler dan JTR (JNE Trucking). Mulai tahun 2014 JNE mempersiapkan E-Commerce dan mengoptimalkan Mobile Applications serta membangun 250 kantor operasional untuk meningkatkan daya saingnya dalam era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Hingga  kini, JNE telah dapat melakukan layanan Same Day, YES (Yakin Esok Sampai) dan Overnight Service kepada pelanggan dengan tujuan ke 28 kota besar se-Indonesia. Hal ini bisa dicoba bagi Anda yang masih ragu dengan pelayanan prima JNE.
Layanan lainnya yang dimiliki JNE adalah JESIKA atau Jemput ASI Seketika. Layanan ini diperuntukkan bagi ibu-ibu menyusui yang memiliki aktivitas tinggi di luar rumah namun tetap dapat memberikan ASI kepada anaknya. Dengan ditangani oleh kurir wanita dengan kendaraan yang dilengkapi perlengkapan khusus. JNE membuktikan bahwa dirinya berbeda dengan bermodalkan kepercayaan pelanggan.
Dalam rangka memberdayakan pelaku UMKM, terobosan yang dilakukan JNE adalah dengan mengajak jualan online. Tahun-tahun sebelumnya, para pelaku UMKM terkesan tidak tertarik dengan jualan online. Rasa was-was, deg-degan dengan kondisi barang yang dikirim sampai dengan di tangan pelanggan menjadi kekhawatiran tersendiri. Terlebih jika halnya barang dikirimkan ke luar pulau. Persis seperti yang pernah saya alami saat harus mengirim baju batik ke Kalimantan. Ada kekhawatiran yang tak bisa dilukiskan, sampai-sampai persekian jam diharuskan untuk mengecek track pengiriman barang.
Melalui program pemberdayaan UMKM, para pelaku UMKM dibina guna diberi arahan seperti halnya seminar. Pada program ini, JNE bekerja sama dengan Dinas Koperasi dengan tujuan berkelanjutan mengubah pola pikir para pelaku UMKM dari cara berjualan offline menjadi online. Dengan cara demikian, UMKM yang memiliki basis pemasaran melalui online, lebih memiliki pendapatan yang rata-rata dua kali lipat lebih besar bila dibandingkan dengan UMKM yang tidak menekuni online. Tidak hanya itu, JNE juga mengadakan program JNE Goes to TK serta JNE Goes to  Kampus dengan harapan UMKM bisa terus maju dan berkembang yang pada akhirnya juga menjadi feedback bagi JNE.
