Mohon tunggu...
Sumire Chan
Sumire Chan Mohon Tunggu... Guru - www.rumpunsemesta.wordpress.com

Pengajar dan Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Buku Nikah Rani

26 Januari 2022   21:15 Diperbarui: 26 Januari 2022   21:31 541
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Popbela

Rani sudah lama kehilangan buku nikahnya. Awalnya ia biasa saja kehilangan buku sakral suami dan istri itu. Namun, sejak pengumuman seleksi pegawai pemerintah minggu lalu, Rani mulai gelagapan. Hari ini ia mulai menyiapkam berkas-berkas formal miliknya, mulai dari akta lahir, ijazah, sampai dengan buku nikah yang membuatnya bingung. Buku nikah itu hilang. Entah dimana. 

Andai saja bisa di-miss call layaknya handphone, pasti sudah tertera ratusan panggilan tak terjawab. Beruntung tepat di hari ke-10 Rani mengobrak-abrik seisi rumah, dalam sebuah selipan dompet tebal berdebu, akhirnya buku nikah itu ditemukan. Rani girang buka main, cepat-cepat ia bersyukur, mengucap "Alhamdulillah" berkali-kali. Diantar Darwin, cepat-cepat ia menaiki sepeda motornya. Melaju menuju KUA untuk melegalisir.

 Sesampainya di sana ternyat Kantor Urusan Agama hari itu penuh sesak. Selain dari masyarakat dengan kepentingan yang sama seperti Rani. Rupanya hari itu juga sedang ada pembekalan materi seputar kehidupan berumah tangga bagi pasangan yang akan melangsungkan pernikahan dalam waktu dekat. Dalam antrian panjang Rani dan Darwin menunggu, pasangan yang baru menikah 3 tahun dan menetap di kota baru.  "Nyonya Rani Sri Astuti", mendengar namanya disebut dengan setengah berlari ia menuju ke sumber suara diikuti dengan Darwin. Tak sengaja seorang perempuan juga menghampiri sumber suara yang sama dengan Rani. "Oh maaf saya kira nama saya, tp bukan Astuti kepanjangannya". Perempuan itu tersenyum. Tak lama seorang lelaki keluar dari dalam gedung dengan wajah tercengang menyaksikan semua pemandangan yang bagianya sangat menakjubkan. 

"Darwin? Rani? Sedang apa kalian di sini?". Lelaki itu bertanya dengan cukup tegas. "Oh.. rupanya kalian.....?! Lelaki itu menghela nafas panjang. Kemudian pergi menggandeng perempuan di sampingnya. Rani dan Darwin hanya diam mematung sampai suara kedua memanggilnya sebagai Nyonya Rani dari pengeras suara. Sementara itu, lelaki yang baru saja bertemu dengannya sibuk dengan pikiran dalam benak, jawaban pertanyaan 3 tahun yang lalu. Rani, kekasih hatinya selama bertahun-tahun pindah ke kota sebelah dengan alasan kuliah dan menikah dengan lelaki kota sebelah itu adalah Darwin. Sahabat lamanya, sahabat seperjuangan dalam segala cita, rasa, asa juga cinta. Senyum tipis terukir dalam wajah sendunya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun