Mohon tunggu...
Sumire Chan
Sumire Chan Mohon Tunggu... Guru - www.rumpunsemesta.wordpress.com

Pengajar dan Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perspektif Perempuan Dalam Kepemimpinan

17 Januari 2022   22:36 Diperbarui: 17 Januari 2022   23:07 652
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                                                                     Sumber Gambar : Women Lead-Magdalene

Dari tahun ke tahun kesenjangan peran antara perempuan dan laki-laki perlahan ditinggalkan.  Perempuan tidak lagi menjadi kaum terbelakang dengan stereotip-stereotip lama yang mengekang. Tempo dulu, sekolah tinggi bagi perempuan hanya dipandang sebelah mata bagi beberapa kalangan.

Hal ini karena, dulu perempuan identik dengan tiga hal yaitu: dapur, sumur, dan kasur. Banyak batasan bagi perempuan di berbagai segi dengan beragam alasan.

Berbicara tentang perempuan dalam kepemimpinan, dewasa ini banyak perempuan yang telah menduduki jabatan sebagai pemimpin.

Kepemimpinan perempuan di pemerintahan sudah mendapat banyak respon positif. Isu gender dan ketidakadilan sudah mulai teredukasi terutama dengan adanya gerakan-gerakan kesetaraan gender.

Dengan banyaknya dukungan dan gerakan menuju kesetaraan gender seharusnya tidak ada lagi larangan ataupun batasan bagi perempuan untuk berkarya dan memimpin di berbagai aspek kehidupan.

Lazimnya, organisasi dipimpin oleh seorang lelaki, tetapi perkembangan zaman menuntut perempuan untuk mampu memimpin sebuah organisasi.

Reformasi, modernisasi dan globalisasi mengharuskan seorang pemimpin, baik itu laki-laki maupun perempuan untuk mampu mengelola organisasi dengan baik dan bijak.  Ini dibuktikan dengan terpenuhinya segala kebutuhan organisasi dan tujuan yang dicapai.

Perbedaan jenis kelamin dalam kepemimpinan tidak lagi dipermasalahkan. Hal tersebut dibuktikan dengan perempuan memiliki modal berupa ciri khas untuk menjadi seorang pemimpin. Banyak sosok wanita hebat yang menjadi pemimpin, baik sebagai presiden, direktur perusahaan, pemimpin organisasi dan sebagai pemimpin lainnya.

Di Indonesia sendiri kita mengenal sosok perempuan hebat seperti yang ditunjukkan R.A Kartini. RA Kartini merupakan teladan penting bagi perempuan Indonesia. Beliau adalah tokoh yang memperjuangkan hak-hak perempuan seperti hak untuk belajar di sekolah dan hak untuk memimpin sebuah organisasi.

Pada dasarnya lelaki dan perempuan memang  memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda. Laki-laki lebih menggunakan norma keadilan sementara perempuan menggunakan norma persamaan. Meskipun demikian, perbedaan manajemen tidak akan terlihat jika perempuan memiliki rasa percaya yang tinggi, kompeten dan demokratis. Namun apakah kepemimpinan perempuan lebih efektif dan memiliki performa yang lebih baik daripada kepemimpinan laki-laki? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun