Mohon tunggu...
Lagi Rame!
"Amicus Curiae" dalam Perspektif Mencerahkan di Ruang Pengadilan
Kini Barang Bawaan dari Luar Negeri Kembali Tak Dibatasi
Aturan Barang Bawaan Direvisi, (Lanjut) Bisnis Jastip
Setuju Jika Baju Adat Jadi Seragam Sekolah?
Level Kesulitas Timnas U23 di Piala Asia!
Qatar, Bukan Negara Sepak Bola Kemarin Sore
Kamu pasti suka!
Dr Chandra Yusuf SH, LLM, MBA, MMgt
Dr Chandra Yusuf SH, LLM, MBA, MMgt Mohon Tunggu... -

Saya berprofesi sebagai dosen Pascasarjana Program Magister Kenotariatan (MKn) Universitas YARSI dan pengacara di dalam bidang litigasi dan konsultan hukum korporasi, khususnya pasar modal pada kantor pengacara Chandra Yusuf and Associates Law Firm, Saya menyelesaikan pendidikan S1 pada Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan S3 (By Research) dengan konsentrasi Pasar Modal pada Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Master of Accounting, Monash University, dan menyelesaikan 3 S2, yakni Master of Law (LLM), University of Melbourne; Master of Business Administration (MBA) dalam bidang Finance, Oklahoma City University dan Master of Management (MMgt), University of Dallas) dalam bidang International Finance.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bergembira

15 Juli 2017   07:05 Diperbarui: 15 Juli 2017   08:43 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa kita harus menunggu kesedihan?

Sedangkan bunga selalu mekar sebelum layu

Mengapa kita harus menunggu kesedihan?

Sedangkan kita akan berpisah juga dijemput waktu

Mengapa kita harus menunggu kesedihan?

Sedangkan waktu akan berhenti pada detik tertentu

Mengapa kita harus menunggu kesedihan?

Sedangkan kita akan bertemu lagi di tempat tertentu

Jakarta, 15 Juli 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
TAG

puisi
Daftarkan email Anda untuk mendapatkan cerita dan opini pilihan dari Kompasiana
icon
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Batalkan Laporkan
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Akun Terverifikasi
Diberikan kepada Kompasianer aktif dan konsisten dalam membuat konten dan berinteraksi secara positif.
Pelajari selanjutnya.