Mohon tunggu...
Chandra Irawan
Chandra Irawan Mohon Tunggu... Pekerja swasta -

Berbahasa itu mudah, namun membahasakan itu sulit

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Memahami Keberagaman Bahasa Negeri Tercinta

23 Juli 2018   09:34 Diperbarui: 23 Juli 2018   09:52 324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Berbahasa, ya terkadang berbahasa itu sangatlah mudah,, mudah dalam pengucapannya tetapi bisa juga menjadi kesalahfahaman dalam berkomunikasi antara pengirim pesan dengan si penerima.

Begitu banyak bahasa yang lahir di negeri ini, bukankah ini merupakan suatu keunikan serta kekayaan yang terdapat di negeri ini....

Benar, negeri tercinta kita Indonesia penuh dengan kekayaan yang terhampar di negeri ini.

Meskipun negeri ini memiliki berbagai keragaman seperti  bahasa, namun janganlah sampai terjadi kesalahpahaman dalam setiap berkomunikasi.

Memahami kata dan kalimat itu memanglah susah, meskipun pengucapannya sangatlah mudah.

Di suatu tempat keramaian , ada sebuah cerita antara penjual dan pembeli, penjual tersebut sedang sibuk melayani jajanan yang beliau pasarkan, datang seorang pemuda yang bermaksud untuk membeli jajanannya,.

Pemuda tersebut menghampiri gerobaknya,

" pak " ( kata pemuda itu )

Iya jon ( panggilan anak laki orang jawa )

Sipemuda tersebut heran dalam hatinya berkata " ah, sembarangan bapak ini, sok tau jelas jelas saya bukan jon, sok kenal pula, masih tetap manggil jan jon jan jon "

" pemuda " ( Roti bakarnya berapaan pak, ...)

Penjual (Rp 10.000,00 perporsinya jon )

Saya pesan 3 porsi pak, boleh jon , silahkan duduk jawab penjual roti bakar tersebut.

Sambil menunggu pesannya pemuda lalu duduk di bangku yang disediakan penjual, sambil melirik kearah roti, ternyata sudah ada yang siap di bungkus, pemuda itu lalau berkata ..

" pak, saya makan satu potong roti itu, silahkan ambil jon( jawab penjual ). "

Sambil melumat roti bakarnya, pemuda itu bergumam jan jon jan jon terus, ( sambil memasukan roti di mulutnya ).

" wah, amis banget pak roti buatan bapak ( kata pemuda ).

" sambil mengerutkan dahi, penjual sontak geram dengan ucapan pemuda tersebut "

Penjual ( amis kata kamu jon, dengan nada keras )

Pemuda ( iya pak, amis banget roti bakar bapak, 7masihbtetap melumat rotinya ).

Penjual ( memerah mukanya sambil meremas remas roti yang akan dibakarnya )

Penjual ( ngomong amis, amis, tapi tetap saja kau makan sampai habis, dasar bocah gendeng ).

Pemuda ( keherananan sampai melongo ketakutan, pa...pa..paaakk, loh bapak kenapa saya memuji makanan yang bapak jual kenapa bapak jadi geram kepada saya )

Penjual ( memuji katamu, kamu mencela roti bakar saya " Amis "di depan banyak pembeli yang sedang antre, begini caranya bisa rusak lapak saya )

Pemuda ( wah, gaswat, amis maksud saya manis, enak, gurih pak, itu bahasa daerah saya )

Lagian bapak dari tadi manggil saya dengan nama " JOn, jon ,dan jon " itu apa, nama saya asep pak bukan jon, sok tau jg bapak ini.

Jon itu sebutan untuk anak laki laki di daerah saya ( kata penjual roti ).

Nah, dari sekelumit cerita diatas, kita bisa menelaah, dimanapun kita berada, pergunakanlah bahasa nasional kita yaitu bahasa Indonesia.

Meskipun kita, mempunyai bahasa sendiri, namun kita memiliki bahasa nasional, yaitu bahasa indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun