- Sakit mata
Cara pengobatan:
Mengusapkan pada kelopak mata yang sakit jari tangan yang baru habis cebok (tangan yang baru dicuci sehabis cebok) beberapa kali. Dipercaya mata yang sakit akan segera sembuh.
- Bisul baru tumbuh
Bisul baru tumbuh disini adalah bisul yang belum bengkak membesar atau bisul yang baru mulai nampak.
Cara pengobatan:
Mengoleskan diatas bisul yang akan tumbuh/mau tumbuh tersebut upil (tahi hidung) yang masih berupa sedikit lendir beberapa kali, dan bisul tersebut tidak akan jadi tumbuh membengkak.
- Luka
Yang dimaksud luka disini adalah luka yang keadaannya tidak parah atau hanya luka biasa pada kulit.
Cara pengobatan:
mengoleskan pada luka kulit tersebut air ludah bangun tidur (air ludah basi) yaitu air ludah sebelum kita makan/minum saat bangun tidur pagi hari.
- Sakit kepala pada anak-anak
Cara pengobatan:
Menduduki kepala anak (peperkan) yang sakit sedikit saja. Syaratnya, jika anak yang sakit adalah laki-laki maka yang menduduki kepalanya adalah ibunya. Jika yang sakit tersebut adalah anak perempuan maka yang menduduki kepalanya haruslah ayahnya.
- Panas badan yang tidak sembuh-sembuh pada anak-anak
Terkadang panas badan pada anak-anak setelah diobati kesana kemari tidak juga turun dan sembuh, walaupun telah diobati oleh seorang dokter. Untuk keadaan seperti ini masyarakat tradisonal di pedesaan mempunyai system pengobatan yang “lain” dan unik.
Cara pengobatan:
Dengan mengencingi/menyiram anak yang sakit tersebut dengan air kencing orangtuanya. Jika anak yang sakit tersebut laki-laki, siram dengan air kencing ibunya, dan jika anak tersebut perempuan siram dengan air kencing ayahnya.
Syaratnya sehabis disiram anak tersebut tidak boleh langsung dimandikan, tetapi didiamkan untuk beberapa saat sampai air kencing siraman tersebut kering dikulitnya.
- Air susu tidak keluar setelah melahirkan
Biasanya seorang wanita/ibu setelah melahirkan, air susunya (ASI) akan keluar secara otomatis dalam waktu yang tidak lama. Namun pada beberapa kasus air susu ibu ini kadang-kadang sangat sulit atau tidak mau keluar. Untuk mengatasi keadaan seperti ini masyarakat desa (khususnya di pulau Jawa pada daerah tertentu), mempunyai metode yang unik.
Caranya:
Cari ikan weder (jawa) atau benter (sunda), yaitu sejenis ikan pantau tapi ukurannya sedikit lebih besar. Tangkap ikan tersebut dengan tangan, setelah air tempat ikan tersebut ditimba dulu. Bakar ikan tersebut lalu makan oleh ibu yang baru melahirkan tersebut.
- Keracunan
Cara pengobatan I:
Minum air kelapa hijau. Syaratnya harus yang diambil langsung dengan tangan, tidak boleh yang dijatuhkan.
Cara pengobatan II:
Pengobatan yang kedua ini biasanya dilakukan pada orang yang keracunan karena diracun oleh racun buatan orang lain. Pada kampung-kampung tertentu yang masih sedikit primitive, ada pada rumah-rumah penduduknya sebagian yang menyimpan racun dalam rumahnya, untuk diberikan pada orang-orang yang tidak disukainya atau pada pendatang. Keracunan seperti ini biasanya kalau tidak diobati dengan tepat dan cepat akan menyebabkan penderita muntah darah, kurus kering dan akhirnya meninggal dunia.
Pengobatan yang kedua ini merupakan pengobatan yang sangat jarang diketahui orang tetapi diyakini sangat ampuh untuk mengobati keracunan seperti yang diceritakan diatas.
Caranya adalah, dengan meminumkan pada penderita tersebut sperma (mani) manusia segera setelah keracunan. Biasanya setelah meminum sperma ini penderita akan segera pingsan dan muntah, tanda dari “obat” tersebut telah bekerja dan racun telah keluar.
- Sifilis (raja singa)
Cara pengobatan:
Tahi kucing yang kering digonseng/direndang tak berair dan berminyak, lalu dihancurkan dan dibuat seperti bubuk. Kemudian bubuk tersebut dimasukkan kedalam minuman atau bisa dicampur dengan kopi, untuk diberikan kepada penderita. Obat ini biasanya diminumkan beberapa kali ke penderita
- Sulit melahirkan
Dalam melahirkan anak, tidak semua wanita melahirkan dengan mudah, kadang-kadang proses melahirkan anak sangat sulit bagi sebagian wanita, bahkan bisa memakan waktu berhari-hari. Sebelum dunia kedokteran maju seperti sekarang, masyarakat perkampungan dulunya mempunyai cara tersendiri dalam mengatasi masalah melahirkan seperti ini. Bahkan hingga saat ini masyarakat perkampungan yang terpencil masih memakai cara ini. Caranya ada 2 macam, yaitu:
Cara pertama:
Meminumkan pada ibu yang sulit melahirkan tersebut air rendaman timah pemberat (batu-batu) jaring penangkap ikan. Tetapi syaratnya jaring tersebut haruslah jaring yang tidak dipakai lagi (bekas). Dengan cara ini biasanya anak akan segera lahir dengan cepat.
Cara kedua:
Kalau ternyata cara yang pertama tidak juga bisa atau ketubannya masih tertinggal didalam, maka cara kedua ini merupakan cara berikutnya yang harus ditempuh. Caranya adalah dengan membasuh penis dari suami ibu yang melahirkan tersebut dengan air, lalu diminumkan pada ibu tersebut.Cara ini merupakan cara pamungkas untuk melancarkan wanita yang melahirkan.
- Disengat serangga berbisa
Cara pengobatan I:
Mengambil air liur yang terdapat di langit-langit mulut dengan cara menempelkan jempol pada langit-langit mulut tersebut. Lalu cairan ludah yang nempel di jempol tadi diusapkan pada tempat bekas gigitan serangga.
Cara pengobatan II:
Mematahkan sebutir buah cabe, lalu patahan tersebut dioleskan dengan kuat ketempat yang sakit. Kemudian tempat bekas gigitan tersebut dipanaskan (misalnya dengan api rokok), sampai keluar sedikit buih.
Cara pengobatan III:
Cara pengobatan yang berikut ini merupakan cara pengobatan yang aneh, unik, dan sekaligus sedikit “lain”.
Mengambil cairan(maaf) vagina dengan jari, lalu oleskan pada tempat bekas gigitan serangga tersebut. Maka bisa/racun dari gigitan serangga tersebut akan hilang.
- Penyakit Kuning (lever/hepatitis)
Penyakit kuning di sini merupakan penyakit yang menyebabkan tubuh terutama bagian kuku dan mata berwarna kuning. Dalam dunia kedokteran penyakit ini dikenal dengan hepatitis. Untuk mengobati penyakit ini masyarakat pedesaan punya metode pengobatan yang mudah dan unik.
Caranya adalah dengan memakan hidup-hidup “Undur-undur”, yaitu sejenis serangga yang hidup ditanah berdebu yang lunak dan mempunyai liang seperti kawah gunung. Hewan ini berjalan nampak seperti mundur, sehingga dinamakan dengan undur-undur, ukuran tubuhnya lebih kurang sebesar lidi sapu, dengan panjang sekitar 0,5 – 0.8 cm. Sebagian daerah menamakanundur-undur dengan “sipucuang”.
Undur-undur biasanya dimakan dengan cara dimasukkan kedalam pisang sehigga mudah ditelan. Pengobatan dengan cara menelan undur-undur ini dapat dilakukanbeberapa kali sehingga penyakit kuning ini sembuh.
