Di Indonesia sendiri, buku novel biografi Van Gogh (Lust for Life) yang ditulis dalam bahasa Inggris, sudah pernah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan diterbitkan oleh Serambi pada tahun 2011.
Film tentang biografi Van Gogh juga pernah diproduksi dan ditayangkan berulang kali, salah satunya ke dalam film berjudul Van Gogh: Painted With Wordspada 2010 yang dibintangi oleh Benedict Cumberbatch.
Di tahun 2017 ini, juga akan hadir film biografi Van Gogh lainnya dalam bentuk animasi. Film animasi Van Gogh itu berjudul Loving Vincent.Film ini terdiri dari 65.000 frameyang merupakan gambar lukisan minyak.
Demi merealisasikan film tersebut, 65.000 lukisan minyak sengaja dibuat beramai-ramai oleh sejumlah seniman dengan mengikuti gaya lukisan Van Gogh. Film ini dibuat sebagai persembahan para seniman untuk mendiang Vincent Willem van Gogh.
Bagi Van Gogh, lukisan adalah dunia sepanjang hidupnya, bahkan dalam mimpi sekalipun. Karena itulah, Van Gogh pernah berkata:Â "I dream of painting, and then I paint my dream"(Aku bermimpi melukis, lalu aku melukis mimpiku).
Tetapi, apa hubungannya cerita Van Gogh dengan Teuku Umar dan Cut Nyak Dhien? Iya, memang tidak ada hubungannya. Tapi, jika Anda benar-benar menyimak jalannya cerita Van Gogh dengan cerita Umar dan Dhien, maka Anda akan menemukan satu kesamaan dari dua kisah tersebut: romantisme dan koneksi hebat dalam bentuk melanjutkan perjuangan orang yang dicintai.
Bersambung.
Solo, 21 Agustus 2017.
= = = = = =
**Penulis merupakan Mahasiswa Program Pascasarjana Program Studi Magister Pendidikan Sejarah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, asal dari Provinsi Aceh, Kabupaten Nagan Raya. Email: chaerolriezal@gmail.com