Mohon tunggu...
Chaerol Riezal
Chaerol Riezal Mohon Tunggu... Sejarawan - Chaerol Riezal

Lulusan Program Studi Pendidikan Sejarah (S1) Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Program Studi Magister Pendidikan Sejarah (S2) Universitas Sebelas Maret Surakarta, dan saat ini sedang menempuh Program Studi Doktor Pendidikan Sejarah (S3) Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang hobinya membaca, menulis, mempelajari berbagai sejarah, budaya, politik, sosial kemasyarakatan dan isu-isu terkini. Miliki blog pribadi; http://chaerolriezal.blogspot.co.id/. Bisa dihubungi lewat email: chaerolriezal@gmail.com atau sosial media.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menceritakan (Ulang) Sejarah Lewat Fotografi (Bagian Kedua -- Selesai)

13 Maret 2017   10:13 Diperbarui: 13 Maret 2017   10:34 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image result for Chaerol Riezal

James memang hanya sebentar berada di Indonesia. Namun kumpulan foto-fotonya sangat menghentak dan menyentuh hati orang melihatnya, tak kecuali bagi saya sendiri. Rekaman-rekaman foto James memberikan gambaran beragam emosi manusia kala itu. Ada ketakutan, kesedihan, kepasrahan, kebiadaban, dan ada juga kegembiraan. Silahkan saja Anda melihat karya foto James di google. Di sanalah Anda akan menemukan jawabannya.

Salah satu yang cukup menggugah hati adalah foto dimana pekikan reformasi tahun 1998 dikumandangkan, adalah petanda tumbangnya sebuah rezim Orde Baru Soeharto menuju era baru yang terang benderang. Foto James sederhana saja, ia memotret kumpulan mahasiswa yang bersorak atas beralihnya pucuk kekuasan. Tapi foto itu kemudian bercerita lebih, ada tangis haru kebebasan dari sebuah rezim, ada ledak kebahagiaan atas kemenangan dari sebuah perjuangan, dan ada tawa lepas bahagia atas sebuah pembaruan.

Bagi James sendiri, sebuah kebenaran tak perlu dihiasi secara berlebihan, biarlah apa adanya. Ketakutan yang terekam adalah wujud emosi manusia dan itu sulit dijelaskan lewat kata. Tapi mungkin dengan foto James bisa menjelaskan ketakutan-ketakutan itu. Pada intinya James ingin berpesan lewat fotonya untuk menyadarkan realitas yang sesungguhnya sedang terjadi.

Pada akhirnya kumpulan foto-foto James di pada saat terjadinya Reformasi 1998, cukup menggambarkan gejolak Indonesia kala itu. Dokumentasi ini sangat berharga, fragmen foto James adalah karya sejarah bagi bangsa Indonesia. Setidaknya James mengingatkan kita agar tidak menjadi bangsa yang ahistoris, agar kita tidak mengulang tragedi getir 1998. Foto-foto James setidaknya menjadi hal pengingat kita untuk menolak lupa.

***

Kebesaran dan agungnya sebuah negara tidak lepas dari kontribusi para sejarawan, itu jelas titik. Bagaimana seorang sejarawan dari awal hingga mampu mengungkapkan peradaban di masa lalu, adalah menjadi bukti kongkritnya. Dan bagi mereka yang mengamini sejarah sebagai pelajaran atau terinspirasi dan menginspirasikan yang tak lekang oleh waktu, menghormati warisan dan perbuatan foto-foto koleksi sejarah, menjadi sebuah keharusan. Tentu saja, ini sangat penting. Tetapi bukan untuk dijadikan sebagai barang sembahan atau menghambakan diri dalam hal kemusyrikan terhadap foto dan patung sejarah tersebut.

Anda tahu, sejarah tidak hanya dan harus termaktub dalam bundelan-bundelan dokumen yang tertata rapi di museum, ruang arsip dan perpustakaan. Banyak cara agar sejarah terus hidup, tetap dikenang dan dikenalkan kepada generasi terbaru yang masih muda dan anak-anak. Tujuannya jelas: agar generasi baru mesti mengenal betul seluk-beluk sejarah bangsa ini yang panjang dan para leluhurnya berikut cerita jatuh-bangunnya.

Pembuatan foto-foto bersejarah, entah itu yang dipotret langsung oleh fotografer, foto yang dilukiskan melalui imajnasi pelukis, atau bahkan lukisan masa kerajaan, bisa dijadikan alternatif untuk mengabadikan suatu momen dari peristiwa sejarah itu sendiri. Dan dengan cara seperti itulah, ingatan dan kenangan terhadap sejarah akan terjamin keberlangsungannya hingga sampai ke generasi-generasi berikutnya.

Di berbagai daerah-daerah di Indonesia, yang katanya juga negeri nenek moyangnya sejarah Indonesia, sudah barang tentu sangat banyak momen-momen yang punya cerita luar biasa terkait para leluhur yang berjasa dalam sejarah Indonesia. Tak ada yang menyanggah bahwa terbentuknya negara Indonesia berkat perjuangan tokoh-tokoh dan pemuka agama yang ada diberbagai daerah sebelum Indonesia terbentuk. Hal ini membuktikan bahwa Indonesia memang dibalut penuh oleh sejarah dari berbagai daerah, tidak dapat dibantah lagi. Tentu saja.

Berdirinya bangsa Indonesia tidak terlepas dari perjuangan dan sumbangsih besar para tokoh dan masyarakat Indonesia diberbagai daerah, hingga para tokoh tersebut diabadikan lewat pahatan-pahatan foto sejarah yang bernilai tinggi yang dipajangkan disetiap dinding sekolah, di museum-museum atau diberbagai tempat lainnya.

Pada akhirnya, kita semua setuju (suka atau tidak suka) bahwa, sejarah dan seni dapat direpresentasikan dalam bentuk foto kenangan masa lalu yang bernilai historis. Jika tak percaya, datanglah ke museum-museum, tempat-tempat bersejarah, atau cagar budaya yang memanjangkan foto-foto tentang ingatan masa lampau, lalu silahkan Anda merenungkannya, mengapa mereka melakukan hal itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun