Mohon tunggu...
cacing tanah
cacing tanah Mohon Tunggu... Konsultan - pegawai abal abal

tumpukan sampah yang sedang menjadi kompos

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cacing, Ulat, Kupu-kupu, Lebah

28 Mei 2019   11:01 Diperbarui: 28 Mei 2019   11:10 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Cacing adalah sahabat dari ulat, dia selalu menemaninya disaat semua orang mencelanya, dia selalu menghibur si ulat disaat ulat sedang berada dalam kesedihan. Ulat merasa nyaman saat berada disamping cacing. Dia selalu bahagia bila ada cacing disebelahnya. Di saat ulat bersedih pun, sesuatu yang dicarinya pertama kali adalah si cacing. Dimana ada ulat tak jauh dari situ pasti ada cacing.

Suatu ketika ada hal yang berbeda pada si ulat, dia menjadi sosok yang pendiam. Tak hanya prilakunya yang berubah, wujudnya pun berubah 180 derajat. Cacing mengira ulat sedang dalam masalah yang sangat besar. Setiap hari cacing mendatangi si ulat untuk membawakan makanan dan menghiburnya, tapi tak sepatah kata yang terucap oleh si ulat. Cacing selalu setia menemaninya, dengan harapan sahabatnya akan kembali seperti dulu.

Suatu pagi, cacing setengah terbangun dari tidurnya, terlihat sosok yang amat cantik didepannya (kupu-kupu). Cacing berkata "siapa kau? Apa yang kau lakukan pada sahabatku?". Kupu-kupu itu tak menghiraukannya dan langsung terbang begitu saja. Terlihat dari bawah, kupu-kupu itu terlihat asik bermain dengan lebah. Mereka begitu sangat gembira bermain diatas sana. Tersadar dari si cacing, bahwa kupu-kupu tersebut merupakan sahabatnya yang dulu selalu caing temani dibawah. Sekarang cacing hanya dapat melihat dari bawah, dengan harapan sahabatnya bisa kembali bermain seperti dulu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun