Mohon tunggu...
Panca
Panca Mohon Tunggu... Lainnya - Selenophile

Hello

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Guruku di Masa Lalu

4 November 2020   03:44 Diperbarui: 4 November 2020   04:01 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Guruku
 dimasa kecil dulu,
 Dia tak pandai meramu kata apik,
 tetapi perkataannya mengandung budi pekerti baik.
 Dia,
 Bukan seperti pahlawan:
 Yang kobarkan semangat pemuda
 Untuk pertahankan kesatuan.
 Bukan pula mereka,
 Yang terjun langsung ke medan juang:
 pertempuran.
 Pun bukan yang mengayunkan senjata
 bertombak panjang.
 Dia,
 Yang dimasa lalu
 pengganti peran Mama disekolah.
 Tak pernah marah
 Dengan segala kekurangan,
 Sebagai manusia
 Yang tak luput dari dosa,
 
 Namun,
 Harapan besarnya hanya satu,
 memajukan bangsa.
 Guna mencerdaskan melalui ilmu yang nyata,
 untuk menghadapi dunia,
 yang semakin-lama semakin kejam otaknya.
 Meski, visinya sudah buram
 berbekal kaca tebal membingkai netranya,
 Dia awas pada anak didiknya.
 

Kini,
 Dia yang telah senja
 dimakan usia tua


 tiada.

Djambi
October 29th, 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun