Mohon tunggu...
ATIKAH
ATIKAH Mohon Tunggu... GURU

Seorang Guru yang senang berpetualang dan membagikannya ke dalam sebuah tulisan. kegabutan sehari-hari menjadi remot worker sambil menikmati secangkir kopi pahit.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Langit Yang Tak Bertuan

12 Juni 2025   20:15 Diperbarui: 12 Juni 2025   20:15 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bulan di Malam Hari yang Sunyi. Sumber Doc.Pixabay

Bulan menggantung pucat, takberkawan

Bintang-bintang bersembunyi dibalik gelap malam

Angin malam berbisik pelan

Diujung jalan seorang anak pucat dan diam

Tidak ada rumah untuk berpulang

Tidak ada bahu untuk bersandar

Hanya rasa Syukur yang selalu berdendang

Anak jalanan, menepis takdir yang menggelegar

Daun-daun menari menghibur anak yang menyendiri

Nyanyian malam yang hening, halus dan Anggun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun