Mohon tunggu...
ATIKAH
ATIKAH Mohon Tunggu... GURU

Seorang Guru yang senang berpetualang dan membagikannya ke dalam sebuah tulisan. kegabutan sehari-hari menjadi remot worker sambil menikmati secangkir kopi pahit.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Anomali Dunia Kerja: Melobi Berkedok Inovasi

20 Mei 2025   21:15 Diperbarui: 20 Mei 2025   21:15 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Melobi Vs Inovasi Doc.Julia Potato/Stocksy

Inovasi merupakan bentuk dari sebuah keseriusan dalam melaksanakan sebuah pekerjaan. Inovasi selalu dikaitkan dengan kreativitas, solusi cerdas, dan keberanian dalam menciptakan hal-hal baru. Karyawan yang memiliki inovasi lebih diapresiasi untuk itu banyak yang berpura-pura berkreasi untuk melobi sebuah posisi.

Di tengah hiruk-pikuk dunia kerja yang penuh ambisi, istilah inovasi telah menjadi semacam mantra sakti. Hampir setiap orang ingin terlihat inovatif, dari presentasi kerja, laporan tahunan, hingga program pelatihan. Namun, di balik hingar-bingar itu, tak sedikit inovasi yang sesungguhnya hanyalah topeng. Ia dijadikan kedok untuk melobi, mencari panggung, atau mengamankan posisi. Inilah ironi yang mulai menggerogoti makna asli dari inovasi.

Dalam praktik dunia kerja inovasi kerap kali menjadi kedok atau penyimpangan untuk menutupi praktik lobi-melobi atasan. Hal yang seharusnya terjadi secara alami dari sebuah pemikiran untuk memajukan Perusahaan malah dijadikan alat pembungkus lobi pribadi demi sebuah posisi dan kekuasaan.

Inovasi merupakan jantung bagi Perusahaan, lantas apa yang akan terjadi jika itu hanya dijadikan sebuah anomaly. Melobi dalam dunia kerja memang bukan hal yang tabu. Melobi juga merupakan bagian dari strategi membangun pengaruh terhadap pengambil keputusan. Namun, yang menjadi masalah adalah ketika melobi dilakukan secara manipulatif dan disamarkan dalam bentuk presentasi inovatif, proposal proyek kreatif, atau ide disrupsi yang sebenarnya hanya mengejar keuntungan personal.

Contohnya:

Seseorang mengusulkan sistem kerja baru bukan karena lebih efisien, tetapi agar ia bisa duduk di posisi koordinator proyek.

Ada proposal pelatihan "inovatif", tetapi tujuannya hanya agar pelobi dapat anggaran besar dan memimpin programnya sendiri.

Sebuah ide perubahan struktur tim disebut sebagai bentuk adaptasi era digital, padahal motivasinya adalah menjatuhkan kolega pesaing.

Sebagai atasan kita harus mengenali ciri-ciri inovasi yang berkedok inovasi. Berikut beberapa tanda yang bisa dikenali saat "inovasi" justru menjadi topeng dari agenda tersembunyi.

Ciri-ciri Inovasi yang Bermuatan Lobi Pribadi

1. Minim Landasan Data
Ide disampaikan dengan bahasa besar seperti "transformasi", "revolusi", atau "era baru", tapi tidak ada riset, studi kasus, atau data yang mendukung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun