Mohon tunggu...
ATIKAH
ATIKAH Mohon Tunggu... GURU

Seorang Guru yang senang berpetualang dan membagikannya ke dalam sebuah tulisan. kegabutan sehari-hari menjadi remot worker sambil menikmati secangkir kopi pahit.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menopause Bukan Akhir dari Segalanya

24 April 2025   20:43 Diperbarui: 24 April 2025   20:43 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Perempuan Pasca Menopause. Doc.HelloSehat

Menopause adalah hal yang paling ditakuti oleh para perempuan. Banyak yang berpikir bahwa menopause endgamenya bagi para Perempuan. Ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk menunda datangnya menopause, seperti menjaga pola makan yang sehat dan olahraga yang teratur. Namun, ketika itu terjadi tidak perlu khawatir apalagi sampai hilang percaya diri.

Selain menurunkan rasa percaya diri, parahnya bahkan ada yang berpikir bawa Perempuan yang sudah menopause telah mencapai fase akhir. Akhir dari masa subur, akhir dari peran sebagai Perempuan yang aktif. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Menopause bukanlah sebuah akhir, melainkan transisi alami dalam kehidupan seorang Perempuan yang dapat menjadi pintu menuju babak baru yang lebih bebas, bijak, dan bermakna.

Menopause adalah kondisi alami yang menandai akhir dari siklus menstruasi seorang perempuan. Secara medis, menopause ditetapkan ketika seorang perempuan tidak mengalami menstruasi selama 12 bulan berturut-turut, biasanya terjadi di usia 45--55 tahun. Perubahan hormon, terutama penurunan estrogen, menjadi penyebab utama dari berbagai gejala seperti hot flashes (sensasi panas mendadak), gangguan tidur, perubahan mood, hingga penurunan gairah seksual.

Budaya yang mengasosiasikan menopause dengan "kemunduran," "kelelahan," atau bahkan "keusangan membuat para Perempuan merasa terbuang ketika mengalami hal tersebut.

Perempuan dapat menemukan Kembali jati dirinya bahkan memulai kehidupan baru dengan pikiran yang positif ketika melewati pasca menopause. Fase pasca-menopause adalah masa yang ideal untuk mengeksplorasi kembali identitas dan tujuan hidup. Anak-anak biasanya sudah tumbuh dewasa, tanggung jawab rumah tangga tidak seberat dulu, dan banyak Perempuan akhirnya punya waktu untuk fokus pada diri sendiri. Ini bisa menjadi saat yang tepat untuk memulai hobi baru, mengejar pendidikan, berwirausaha, atau terlibat dalam kegiatan sosial.

Jangan sampai Perempuan yang menopause mengalami depresi dukungan emosional dari keluarga, teman, bahkan komunitas perempuan juga sangat membantu dalam menjaga kesehatan mental dan mencegah rasa kesepian.

Bagi sebagian perempuan, menopause bahkan menjadi titik refleksi spiritual. Dia bisa lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta karena masa suci yang penuh. Kesadaran akan perubahan dalam tubuh dan hidup mendorong munculnya rasa syukur, penerimaan, dan koneksi yang lebih dalam dengan Tuhan. Banyak yang merasa lebih "utuh" dan damai setelah melewati masa transisi ini.

Menopause bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari kebebasan baru. Ini adalah masa ketika wanita bisa hidup untuk dirinya sendiri---bebas dari tuntutan hormon, ritme bulanan, dan ekspektasi sosial yang mengekang. Dengan pola pikir positif, dukungan yang tepat, dan kesadaran diri, menopause bisa menjadi gerbang menuju fase kehidupan yang lebih matang, damai, dan penuh makna.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun