Mengapa standar kesehatan sering di ukur dari gemuk atau kurus?. Adakalanya opini masyarakat Konoha ini membuat geleng kepala. Ya, bagaimana bisa!, coba bayangkan. Ketika melihat orang kurus dikomentari "Kurus sekali kaya kurang gizi, tidak sehat, pasti jarang makan dan lain-lain". Kemudian ketika melihat yang gemuk "gemuk sekali, pasti makannya tidak terjaga, tidak sehat itu berbahaya dan lainnya".
Selama bertahun-tahun, masyarakat sering kali mengaitkan kesehatan dengan bentuk tubuh. Gemuk dianggap tidak sehat, sementara kurus sering dipandang tidak Bahagia. Lantas apa definisi sehat yang sesungguhnya?.
      Padahal orang gemuk bukan berarti tidak menjaga pola makan atau tidak olahraga. Ada Sebagian orang yang bahkan sudah berdiet, mengatur pola makan dan berolahraga namun dia tetap saja gemuk. Kemudian ada juga yang sudah makan banyak namun sulit untuk menaikan berat badan.
      Memang, berat badan bisa menjadi salah satu indikator kondisi kesehatan, tapi bukan satu-satunya. Ada banyak faktor lain yang lebih penting, seperti:
1. Pola makan
2. Aktivitas fisik
3. Kesehatan mental
4. Kualitas tidur
5. Keseimbangan hormon
6. Riwayat medis dan genetic.
      Orang yang kurus belum tentu sehat jika dia jarang bergerak, makan tidak teratur, dan mengalami stres berkepanjangan. Begitu pula sebaliknya, orang dengan tubuh gemuk bisa saja memiliki tekanan darah, kolesterol, dan kadar gula yang normal karena menjalani gaya hidup sehat.