Mohon tunggu...
Christian Evan Chandra
Christian Evan Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Analis aktuaria - narablog

Memiliki kegemaran seputar dunia kuliner, pariwisata, teknologi, motorsport, dan kepenulisan. Saat ini menulis di Kompasiana, Mojok, dan officialcevanideas.wordpress.com. IG: @cevan_321 / Twitter: @official_cevan / Email: cevan7005@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Ayo, Ayo, Lanjutkan dan Bangun Jakarta!

13 Januari 2017   23:02 Diperbarui: 19 Januari 2017   05:28 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dikolase dari Katadata, Pikiran Rakyat, dan Fajar.co.id, menunjukkan keseriusan pembangunan infrastruktur di DKI Jakarta

Pertama-tama, selamat datang kepada seluruh Kompasianer di artikel saya khususnya bagi Anda warga ibu kota, DKI Jakarta. Bagaimana rasanya hidup di sini? Jakarta adalah provinsi yang begitu menggeliat baik siang maupun malam dan kehadirannya selalu menarik pesona masyarakat dari daerah lain. Pusat pemerintahan NKRI ada di provinsi ini, Istana Negara dan kantor-kantor lembaga negara lainnya berdiri tegak di sini. Pusat perekonomian NKRI juga ada di provinsi ini, gedung-gedung pencakar langit menyediakan lahan di dalamnya untuk menampung berbagai perusahaan dan pertokoan baik yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia sendiri maupun pihak asing. Provinsi ini penuh dengan tenaga-tenaga yang sibuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Di malam hari terasa begitu padat, di siang hari semakin padat dengan kedatangan tenaga-tenaga dari wilayah di sekitar provinsi ini seperti : Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, dan Serang.

Provinsi ini memiliki begitu banyak tantangan dan permasalahan yang harus dihadapi. Kesejahteraan masyarakatnya menjadi tujuan semua kebijakan di provinsi ini dan hal tersebut selaras dengan tujuan nasional ketika pesona untuk menarik investasi dan kunjungan pihak asing juga harus terus dikelola bahkan ditingkatkan. Provinsi ini bukan tidak ingin menjadi provinsi yang bebas macet, bebas banjir, dan bebas permukiman kumuh, permasalahannya adalah semua itu membutuhkan waktu yang tidak sebentar di tengah anggaran dan lahan yang terbatas. Meskipun demikian, satu per satu pembangunan tetap dilakukan dan sukses mengurangi masalah yang ada di DKI Jakarta. Jakarta sukses membangun, begitulah tiga kata yang tepat untuk menunjukkan keseriusan provinsi ini dalam membenahi diri menjadi lebih baik dan lebih baik lagi. Apa saja yang telah dan sedang dibangun oleh Pemprov DKI Jakarta maupun pemerintah pusat di provinsi ini?

TransJakarta sebagai solusi transportasi
Naik busway yuk, naik busway, mungkin Anda sering mendengarnya di sekitar Anda. Kursi prioritas untuk wanita dan lansia, alunan musik yang menghibur, dan pendingin ruangan yang sanggup menawar panasnya udara siang hari di provinsi ini, tentu menarik hati warga Jakarta. Satu hal, nama yang benar untuk layanan transportasi ini adalah TransJakarta dan busway adalah jalur khusus yang dilalui oleh bus-bus ini. Memiliki banyak koridor (mulai dari koridor 1 dengan rute Blok M - Kota sampai koridor 15 dengan rute Ciledug - Blok M) dan halte, TransJakarta berkontribusi dalam mengurangi kemacetan lalu lintas di Jakarta. Kualitas layanan tak perlu diragukan karena terdapat pengawasan oleh Pemprov DKI Jakarta. Banyak kemajuan telah hadir selama beroperasinya TransJakarta, meliputi : halte dan koridor yang terus bertambah, peningkatan jumlah dan kualitas armada, prosedur keamanan yang lebih baik, pembayaran non tunai, waktu tunggu yang lebih cepat, dan estimasi kedatangan bus yang bisa dipantau oleh penumpang. TransJakarta seperti sekarang adalah hasil kerja keras para gubernur dalam beberapa periode hingga sekarang, termasuk di antaranya : Sutiyoso, Fauzi Bowo, Joko Widodo, dan Basuki Tjahaja Purnama.

MRT Jakarta sebagai masa depan transportasi
Jika baru-baru ini Anda pernah melewati Jalan MH Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman, Anda akan memerhatikan ada proyek yang sedang dibangun di tengah jalan dan mungkin oleh karenanya Anda menemukan sedikit kemacetan lalu lintas. Akan tetapi, Anda jangan sedih karena di sanalah akan dibangun jalur MRT Jakarta yang menghubungkan berbagai lokasi di provinsi ini dengan waktu tempuh yang cepat, melengkapi keberadaan TransJakarta sebagai solusi menyelesaikan masalah kemacetan lalu lintas. Bangunan sudah dipikirkan untuk ketahanannya terhadap gempa. Mengutip tulisan yang dipublikasikan pada 15 Desember 2016 lalu di laman Facebook resmi Pemprov DKI Jakarta, ketahanan gempa ditingkatkan dari kekuatan 7 SR hingga 8,7 SR. Soal ide, MRT bukan ide baru, melainkan sudah ada sejak tahun 1985 dan saat itu masih belum memungkinkan untuk penerapannya.

Light Rail Transit, teman serasi MRT
Ada MRT, ada LRT. Moda transportasi yang satu ini akan melewati rute Cawang-Dukuh Atas dan menurut berita yang dilansir IPOTNews pada 7 Januari 2017, proyek LRT telah menyerap dana sekitar Rp2 triliun.

Jalan tol, jalan layang, dan underpass
Jumlah kendaraan terus bertambah dan kapasitas jalan juga harus bertambah supaya tidak menimbulkan kemacetan yang sulit terselesaikan. Jalan tol, jalan layang, dan underpass telah banyak dibangun di DKI Jakarta serta terus dibangun baru di titik lainnya. Kontribusi terhadap lalu lintas? Tentu positif. Misalnya, jalan layang Casablanca - Tanah Abang dan underpass Casablanca - Dr. Satrio yang membuat jarak tempuh lebih singkat tanpa perlu memutar-mutar. Begitu juga underpass Senen dan Jl. Angkasa, kereta bisa lewat di atas, mobil dan motor bisa melaju di bawah.

Taman Aspirasi, sarana menyampaikan pendapat
Lokasinya dekat dengan Istana Presiden dan Monas, taman ini usianya masih cukup muda. Taman ini cukup luas untuk menampung masyarakat yang ingin menyampaikan pendapat dan aspirasi mereka kepada Bapak Presiden tanpa harus turun ke jalan. Taman ini bukan sekadar taman yang dibangun demi fungsi, melainkan juga memikirkan sentuhan artistik sehingga nyaman dipandang mata.

Terminal Bus Pulogebang
Sebagaimana dituliskan di laman Facebook resmi Jakarta Smart City, pada 28 Desember 2016, Menteri Perhubungan Bapak Budi Karya Sumadi meresmikan Terminal Terpadu Pulogebang di kawasan Cakung, Jakarta Timur. Terminal ini terbilang modern dan nyaman untuk para penumpang bus, tak heran jika dijadikan sebagai terminal percontohan di Indonesia. Luasnya sekitar 12,5 hektar dan dibangun dengan biaya sekitar Rp450 miliar.

Ruang Publik Terpadu Ramah Anak
Tentu menyedihkan apabila anak-anak zaman sekarang lebih senang hidup secara digital, tetapi dengan adanya fasilitas yang memadai tentu akan menarik mereka untuk kembali keluar dari rumah mereka dan menikmati bermain yang lebih nyata. Kita tentu takjub melihat RPTRA Kalijodo yang begitu rapi dengan fasilitas permainan skateboard dan toilet berpendingin ruangan bak di pusat perbelanjaan mewah, tetapi bukan berarti hanya ini saja yang dibangun oleh Pemprov DKI Jakarta. Mengutip artikel di laman Facebook resminya yang dipublikasikan pada 14 dan 17 Desember 2016, hingga akhir tahun lalu total RPTRA adalah 182 lokasi dan di tahun ini Pemprov berencana membangun 100 RPTRA lainnya.

Peningkatan kualitas trotoar
Pernah melewati Jalan MH Thamrin atau Jalan Gunung Sahari arah Mangga Dua? Jika iya, tentu kita akan melihat trotoar yang lebih hijau dengan kursi-kursi santai di sana. Untuk apa ya? Mereka yang berlibur ke negara-negara tertentu akan melihat masyarakat di sana berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan berjalan kaki, hemat ongkos dan sehat pula. Tak hanya itu, di Jalan Jatibaru Raya, Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta telah membuat taman yang asri dan nyaman untuk pejalan kaki sebagai bagian dari program pelebaran trotoar sebagaimana disebutkan di laman resmi Facebook Pemprov DKI Jakarta. Satu lagi, Pemprov juga mengerjakan trotoar ramah disabilitas dan sudah rampung di enam titik ruas jalan di wilayah Jakarta Utara demi menciptakan kota yang ramah disabilitas.

Lenggang Jakarta Kemayoran
Apakah pedagang kaki lima itu selalu merepotkan dan membuat masalah? Tentu tidak, mereka justru bisa berkontribusi menghidupkan kehidupan di provinsi ini apabila ditata dengan baik. Nah, kawasan eks Gang Laler di Kemayoran dijadikan kawasan Lenggang Jakarta Kemayoran untuk menata kembali para pedagang kaki lima. Barang yang dijual? Kulineria alias semua yang berbau kuliner.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun