Mohon tunggu...
Christian Evan Chandra
Christian Evan Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Analis aktuaria - narablog

Memiliki kegemaran seputar dunia kuliner, pariwisata, teknologi, motorsport, dan kepenulisan. Saat ini menulis di Kompasiana, Mojok, dan officialcevanideas.wordpress.com. IG: @cevan_321 / Twitter: @official_cevan / Email: cevan7005@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Ingin Lulus Kuliah Berpredikat Cumlaude? Belajar dengan BBB!

8 Januari 2022   18:18 Diperbarui: 9 Januari 2022   07:47 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lulus kuliah dengan predikat cum laude adalah cita-cita semua mahasiswa (Thinkstock via KOMPAS.com)

Lulus kuliah dengan predikat cum laude adalah cita-cita semua mahasiswa. Ketika predikat ini diperoleh, poin pertama dalam lowongan pekerjaan yaitu batas bawah indeks prestasi kumulatif (IPK) terpenuhi untuk sebagian besar lowongan yang ada. Persyaratannya terdengar sederhana, lulus tepat waktu dengan IPK 3.51 ke atas dan tidak ada mata kuliah yang diulang.

Lulus tepat waktu untuk perkuliahan program Sarjana adalah lulus dalam empat tahun, di mana umumnya kurikulum yang ada didesain untuk bisa diselesaikan dalam tujuh semester dan satu semester sisanya digunakan untuk menyelesaikan tugas akhir. Meskipun IPK 3.51 terdengar menyeramkan karena kita harus mendapatkan sekitar 88% dari batas atas IPK yang mungkin (dalam kasus ini saya merujuk ke 4), sesungguhnya IPK ini diperoleh dari rata-rata berbobot hasil konversi dari nilai seluruh mata kuliah dan rentang nilai yang masuk dalam indeks A lebih lebar.

Misalnya, batas bawah nilai A yang berlaku di Universitas Indonesia adalah 85 dan ini lebih manusiawi jika dibandingkan terhadap ketika saya SMA di 96. Untuk mendapatkan IPK 3.51, seorang mahasiswa yang mengambil tepat 144 SKS cukup mendapatkan nilai A- (80-84) untuk 76 SKS dan sisanya malah masih boleh B+ (75-79). Ini lagi-lagi lebih manusiawi dibandingkan standar kelulusan saya sejak SD di 75.

Semuanya terlihat sederhana jika diukur dalam angka, tetapi kenyataan yang dijalani jauh lebih tricky. Saya tidak mau mengatakan itu sulit, karena kata ini lebih menunjukkan pesimisme. Perjalanannya tidak mudah sekalipun kita mendapatkan program studi sesuai bakat dan minat di universitas yang kita incar di pilihan pertama.

Ditambah lagi, kuliah itu sudah sangat berbeda rasa dengan sekolah karena banyak di antara kita merantau dan jauh dari keluarga, di kampus begitu banyak kegiatan yang menarik, ditambah lagi kebutuhan finansial dan juga peningkatan kemampuan diri.

Tentu dibutuhkan strategi jitu dan tentunya kerja keras yang sepenuh hati agar kita tidak hanya bisa lulus cum laude, tetapi juga memiliki kehidupan yang sehat dan bahagia selama perkuliahan serta siap bekerja setelah perkuliahan.

Tips ini saya berikan jika kalian sudah diterima di suatu program studi atau bahkan sudah menjalani perkuliahannya. Jika kalian masih mencari pilihan program studi, mungkin akan saya berikan di lain hari. Tipsnya adalah menerapkan prinsip belajar BBB, alias baik, bahagia, dan berimbang.

Belajar dengan baik

Belajar dengan rajin tentu baik, tetapi tanpa cara belajar yang baik semuanya tidak akan berjalan efektif.

Harus bisa belajar mandiri, tetapi bukan berarti semuanya ditelan sendiri

Kita tentu perlu membaca dan memahami baik-baik referensi yang berhubungan dengan materi yang dipelajari, bukan sekadar menghafalkan atau mengingatnya. Memiliki pemikiran yang kritis untuk berani mempertanyakan apa yang tidak kita pahami juga penting dibandingkan terhadap menerimanya begitu saja, seringkali juga disebut sebagai "menelan saja".

Meskipun demikian, pertanyaan ini tidak semuanya harus kita sampaikan ke dosen dan beberapa di antaranya sebenarnya bisa kita temukan sendiri jawabannya atau diselesaikan dalam grup belajar bersama teman dengan menginvestasikan waktu lebih banyak untuk berpikir dan membaca literatur. Akan tetapi, jika tidak meyakini betul apa yang ditemukan tentu lebih baik ditanyakan ke dosen agar tidak tersesat.

Jangan lupa berlatih dan hindari sistem kebut semalam

Dalam banyak materi, berlatih juga merupakan hal yang penting dan sebisa mungkin diselesaikan secara mandiri sebelum bertanya ke teman-teman atau mencari referensi. Satu lagi, apa yang kita latih itu sebisa mungkin juga jangan hanya mengulang contoh yang sudah diberikan, tetapi juga melihat persoalan lain yang dapat diselesaikan dengan bekal materi yang sudah dipelajari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun