Mohon tunggu...
Christian Evan Chandra
Christian Evan Chandra Mohon Tunggu... Penulis - Analis aktuaria - narablog

Memiliki kegemaran seputar dunia kuliner, pariwisata, teknologi, motorsport, dan kepenulisan. Saat ini menulis di Kompasiana, Mojok, dan officialcevanideas.wordpress.com. IG: @cevan_321 / Twitter: @official_cevan / Email: cevan7005@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bijak Bermedsos dengan Penuh Kemanusiaan, Wujudkan Kerukunan dan Lawan Hoaks

11 Juli 2018   21:32 Diperbarui: 11 Juli 2018   23:59 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Renungan hati

Saya akan mengajak masyarakat baik secara pribadi maupun melalui para pemuka agama dan tokoh masyarakat untuk merenungkan dan memahami pernyataan berikut. Sang Pencipta membentuk dunia ini dengan manusia yang begitu beragam dan keberagaman itu diciptakan untuk memperkaya kebaikan dalam hidup manusia itu sendiri sehingga pada hakekatnya harus dipandang baik adanya. 

Termasuk pula dengan agama, semua agama yang ada dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa mengajarkan kebaikan universal, bukannya sibuk memperjuangkan kehidupannya masing-masing. Perilaku seseorang atau sekelompok orang beragama tertentu yang salah adalah kesalahan pribadi mereka, bukan kesalahan yang ada pada seluruh umat beragama tersebut. 

Manusia yang beragam ini tentunya saling membutuhkan sehingga sudah seharusnya mereka hidup dengan rukun tanpa perlu saling membedakan dan memermasalahkan perbedaan di antara mereka. 

Sebagai makhluk yang berakal budi, sudah seharusnya manusia menggunakan pikirannya dengan baik dan jujur untuk menyebarkan berita baik, bukan malah membuat dan/atau menyebarkan hoaks yang sama saja negatifnya dengan fitnah. Ketika kita membuat dan/atau menyebarkan hoaks, kita telah berbuat dosa, paling tidak berupa melancarkan fitnah sekaligus menghancurkan kehidupan sasarannya. 

Tidakkah kita kasihan dengan sesama kita? Jika kita memiliki masalah dengan dia atau mereka, selesaikan baik-baik dan jangan simpan rasa benci. Jika sasaran kita memiliki kesalahan, fokuslah pada kesalahannya dan bukan menghancurkan reputasinya melalui hoaks dengan mendistribusikan ujaran kebencian atau informasi yang tidak benar tentang dirinya. 

Menyebarkan hoaks dan/atau ujaran kebencian berarti kita telah menggunakan hidup yang diberikan oleh Sang Pencipta dengan cara yang salah dan sesungguhnya kita memiliki penyakit dalam pikiran kita.

Daripada berbuat dosa dengan membuat dan/atau menyebarkan ujaran kebencian atau hoaks, lebih baik kita menggunakan energinya untuk turun ke masyarakat dan mengulurkan bantuan nyata, bukan? Foto diunduh dari wismabahasa.wordpress.com.
Daripada berbuat dosa dengan membuat dan/atau menyebarkan ujaran kebencian atau hoaks, lebih baik kita menggunakan energinya untuk turun ke masyarakat dan mengulurkan bantuan nyata, bukan? Foto diunduh dari wismabahasa.wordpress.com.
Dengan demikian, jelas hukumnya bahwa dilarang keras membuat berita hoaks untuk disebarkan. Daripada sibuk membuat hoaks, lebih baik waktu dan tenaganya dimanfaatkan untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik dan menyebarkan karya-karya yang baik, baik melalui dunia maya maupun langsung turun ke masyarakat. 

Permasalahannya, bagaimana dengan menyebarkan berita hoaks ketika pelakunya seringkali tidak menyadari? Memang perilaku tersebut tidak disengaja, tetapi jika bisa dihindari, mengapa tidak?

Literasi media

Tips merespon informasi dengan tepat melalui literasi media untuk mencegah diri menyebarkan hoaks. Infografis merupakan dokumen pribadi di blog penulis yang telah dimodifikasi dengan tautan https://officialcevanideas.wordpress.com.
Tips merespon informasi dengan tepat melalui literasi media untuk mencegah diri menyebarkan hoaks. Infografis merupakan dokumen pribadi di blog penulis yang telah dimodifikasi dengan tautan https://officialcevanideas.wordpress.com.
Kita memiliki akal budi untuk membedakan secara bijak hal mana yang benar dan yang tidak. Ketika kita menerima suatu informasi, kita harus melakukan tahapan literasi media. Pertama, kita harus memastikan informasi tersebut diperoleh dari sumber terpercaya dengan tanggal unggahan yang sesuai, bukan berita lama yang dinaikkan kembali dengan tanggal baru. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun