Mohon tunggu...
Yos Mo
Yos Mo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Sports, Music, Technology Expert

pemerhati olahraga dan musik lagi getol melihat pertandingan surfing dan bulu tangkis very welcome to contact me at bolafanatik(at)gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Atletik Artikel Utama

Mengenang Kejayaan Atletik Indonesia di Asian Games

29 Juli 2018   16:32 Diperbarui: 30 Juli 2018   02:35 5619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sarengat (no.85) seusai memenangkan lomba lari 110 meter gawang/ dokpri repro buku manual Asian Games 1962

Kejayaan Mohammad Sarengat membuat gempar. Dalam reportase yang ditulis oleh Harian Merdeka, Sarengat disebut  sebagai orang yang pantang menyerah dan membuat nama Indonesia menjulang  tinggi di kancah internasional.

Berita kejayaan Sarengat meraih emas/ foto dokpri repro Harian Merdeka tahun 1962
Berita kejayaan Sarengat meraih emas/ foto dokpri repro Harian Merdeka tahun 1962
Berita kejayaan Sarengat/ foto dokpri repro Harian Merdeka tahun 1962
Berita kejayaan Sarengat/ foto dokpri repro Harian Merdeka tahun 1962
Prestasi Sarengat memotivasi atlet-atlet Indonesia lainnya yang berlaga di Asian Games 1962 untuk berprestasi gemilang. Johannes Awang Papilaya menambah dua medali perunggu, dari nomor lompat jauh dan lompat jangkit putra. 

Gurnam Singh, atlet keturunan India asal Medan yang saat bertanding memakai turban di kepala, merebut perunggu nomor lari jarak jauh 10000 meter. 

Pelari putri Soewatini mendapat perunggu lari jarak menengah 800 meter. Kuartet sprinter putri Soeratmi, Ernawati, W.Tomasoa dan Wiewiek Mahwijar berhasil meraih perunggu lari estafet 4 x 100 meter.

Tradisi Emas Dikembalikan oleh Atlet Wanita Indonesia 

Sprinter putri Carolina Rieuwpassa sempat membuat pencapaian gemilang di Asian Games tahun 1970 dengan meraih dua medali perunggu pada nomor lari 100 dan 200 meter. Empat tahun sebelumnya, kuartet sprinter Soepardi, Agus Sugiri, Bambang Wahjudi, Jootje Pesak Oroh, merebut perak lari estafet 4 x 100 meter putra.

Pasca kejayaan Sarengat, emas Asian Games dari cabor atletik akhirnya bisa direbut kembali oleh Indonesia setelah menanti selama 36 tahun. Supriati Sutono mengembalikan tradisi emas atletik Indonesia di Asian Games 1998. Saat itu Supriati Sutono memenangkan final lari jarak jauh 5000 meter dengan catatan waktu 15 menit 54,45 detik. 

Supriati Sutono meraih emas Asian Games 1998/ foto: gettyimages.com
Supriati Sutono meraih emas Asian Games 1998/ foto: gettyimages.com
Setelah itu, prestasi atletik Indonesia kembali mengalami kemandekan yang cukup lama. Dan lagi-lagi seorang wanita Indonesia yang mampu mengembalikan tradisi emas atletik Asian Games.

Maria Natalia Londa sukses merebut emas lompat jauh di Asian Games 2014 yang berlangsung di Incheon, Korea Selatan. Di final, Maria Londa melompat sejauh 6,55 meter. Keberhasilan Maria Natalia Londa merebut emas diluardugaan banyak pihak, karena pesaingnya adalah pelompat jauh wakil tuan rumah Jung Soon-ok yang merupakan juara Asian Games tahun 2010. 

BACA JUGA: PROFIL MARIA NATALIA LONDA 

Maria Natalia Londa/ foto:2014ag.hkolympic.org
Maria Natalia Londa/ foto:2014ag.hkolympic.org
Harapan Emas Atletik Indonesia di Asian Games 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Atletik Selengkapnya
Lihat Atletik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun