Mohon tunggu...
Irwan minor
Irwan minor Mohon Tunggu... -

Seorang Guru dan Pendidik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Komunikasi Belajar Lewat Buku Saku

25 Maret 2015   06:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:05 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Komunikasi dua arah sangalah diperlukan dalam suatu proses pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas. Bukan hanya guru yang berbicara, tetapi siswa juga perlu diajak untuk mengkomunikasikan ide atau gagasan mereka. Melalui komunikasi dua arah ini, tentunya akan terjadi timbal balik yang dapat memperlancar kelangsungan proses pembelajaran.

Guru di semua mata pelajaran hendaknya menerapkan konsep komunikasi dua arah ini. Guru dapat melakukan pengecekan dan pemeriksaan terhadap pemahaman siswa mengenai materi ajar dengan melihat keaktifan siswa dalam berkomunikasi.

Namun, yang kebanyakan yang terjadi adalah pembelajaran dikelas seringkali hanya terjadi satu arah saja. Pembicaraan lebih didominasi oleh guru, sedangkan para siswa hanya mendengarkan.

Tidak ada yang salah dengan gaya mengajar tersebut, yang terpenting guru dengan gaya tersebut memiliki alternatif cara untuk dapat mengecek pemahamaan siswa terhadap materi ajar. Terlebih bila pelajaran yang diberikan berupa konsep hitungan yang berisi rumus-rumus seperti fisika. Mata pelajaran dengan karakteristik seperti fisika tentu membutuhkan tenaga ekstra dari guru maupun siswa.

Salah satu media yang dapat menjembatani komunikasi antara guru dan siswa adalah penggunaan buku saku. Bukan sembarang buku saku, buku saku ini berisi ringkasan materi, lembar evaluasi, dan yang utama adalah lembar ekspresi diri siswa.

Materi dan lembar evaluasi sudah jamaknya ada dalam buku saku sebagai penunjang pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan. Materi-materi fisika seperti gaya, tekanan, kecepatan diberikan secara sederhana agar dapat dipahami oleh siswa. Target dari materi tersebut adalah agar siswa memahami konsep dasar dari materi-materi tersebut. Tidak hanya mengerti di permukaan saja.

Jika materi sudah diberikan, maka pengecekan pemahaman materi dapat dilihat dari hasil jawaban di lembar evaluasi. Setiap materi perlu ada lembar evaluasi agar guru dapat melakukan pengecekan atau pemeriksaan dengan lebih detail. Pemeriksaaan lembar-lembar evaluasi pada buku saku ini dapat menjadi tolak ukur pemahaman siswa akan materi yang disampaikan guru. Diharapkan dengan lembar evaluasi ini dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa.

Pemeriksaan lembar evaluasi perlu diimbangi dengan pemeriksaan lembar ekspresi diri siswa. Lembar ekspresi diri adalah lembar bebas yang dapat diisi oleh siswa perihal apa yang dirasakannya ketika belajar dari buku saku. Siswa bisa mengisi lembar ini dengan keluhan, kritik, maupun saran. Siswa juga dapat mengisi lembar ini dengan kalimat atau gambar yang bisa memberi pandangan kepada guru tentang kesulitan-kesulitan yang dialami.

Melalui lembar ekspresi diri ini, guru dan siswa dapat berkomunikasi walaupun tidak langsung. Guru dapat membaca kekhawatiran siswa, kurangnya pemahaman siswa atau kebahagian siswa karena dapat menyelesaiakan tugas. Isian lembar ekspresi diri ini menjadi evaluasi bagi guru untuk melihat efek pengajarannya terhadap kemampuan siswa.

Pada prinsipnya, siswa membutuhkan ekspresi diri terlebih pelajaran fisika yang oleh sebagaian siswa dianggap rumit. Melalui ekspresi diri tersebut, guru dapat menangkap pesan yang mungkin tidak tersampaikan kepadanya apabila harus dikomunikasikan secara langsung.

Dengan mengisi buku saku ini, siswa mendapatkan sumber belajar yang menyenangkan sedangkan guru dapat melakukan pemeriksaan terhadap buku saku untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan siswanya agar dapat dicarikan metode pembelajaran yang tepat, sehingga prestasi dapat meningkat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun