Mohon tunggu...
Banyu
Banyu Mohon Tunggu... Seniman - Eksplorasi Rasa

Writing for happy ending

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Anak Kecil dan Ayahnya

26 Mei 2021   23:11 Diperbarui: 26 Mei 2021   23:25 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://unsplash.com/photos/2HwzlWeswHs

Malam tadi, sekitar jam sembilan aku menuju warung sate yang tak jauh dari kost an. Jam segitu, disini biasanya sudah tidak begitu ramai orang nyari makan. Namun tadi disana kudapati seorang ayah bersama putra kecilnya.

Warung itu tidak besar, hanya ada dua meja sedang berderet disamping gerobak jualannya. Sebenarnya tadi hanya ingin sendiri. Namun bagaimana lagi, lantas duduklah aku disamping anak kecil itu, sedang ayahnya di sebelahnya.

Kupesan seporsi sate. Anak kecil berusia 4 tahunan itu terus melihatku. Wajahnya Imut. Aku hanya tersenyum. Sesaat kulihat si ayah, usianya kurasa 7-8 tahun lebih tua dari ku.

Pesanan mereka datang. Ternyata si ayah hanya memesan untuk anaknya. Kutengok sekilas ke mereka, si ayah menyuapi anaknya. Dengan penuh perhatian sambil berbicara dangan bahasa sederhana yang terdengar begitu hangat kepada anaknya.

Sembari kudengar percakapan hangat itu. Aku hanya terdiam, pikiranku kembali ke masa kecil. Akupun teringat kalau aku tumbuh tanpa kehadiran seorang ayah. Sungguh terharu ku dari dalam. Kutahan agar tak ada bulir air mata keluar.

Setelah pesananku datang, kucoba untuk secepat mungkin menghabiskan sate itu dan segera pergi dari sana. Bukan karena makanannya atau sebab ada mereka berdua. Hanya saja aku tak bisa membiarkan kebahagiaan mereka hilang hanya sebab melihat ada kesedihan di mataku, terutama saat tak sengaja kutatap mata si ayah yang terarah langsung ke mataku.

Maaf, aku tak sanggup lebih lama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun