Mohon tunggu...
Cerita Prameswary
Cerita Prameswary Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pendidikan Multimedia - Universitas Pendidikan Indonesia

hi there!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Peranan Guru sebagai Penggerak Motivasi

7 Desember 2022   01:42 Diperbarui: 7 Desember 2022   12:02 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

PENTINGNYA PERANAN GURU SEBAGAI PENGGERAK MOTIVASI 

Oleh : Cerita Prameswary

            Guru memegang peranan yang sangat penting untuk memberikan motivasi kepada siswanya. Peran seorang guru bukan semata-mata hanya mentransfer ilmu kepada siswa, tetapi guru juga harus dapat memberikan dorongan motivasi agar semangat belajar muncul pada diri siswa dan siswa dapat menjalankan proses belajar mengajar dengan baik, dalam artian siswa mampu mengikuti kegiatan belajar mengajar tanpa adanya unsur paksaan dan siswa mempunyai keinginan lebih untuk belajar.

            Namun dalam beberapa kasus di sekolah sering terdapat siswa yang melanggar tata tertib di sekolahnya. Mulai dari tidur di kelas, bolos sekolah, tidak fokus dalam kegiatan belajar mengajar yang menjadikan siswa tersebut dicap sebagai siswa yang tidak memiliki prestasi. Akan tetapi seharusnya seorang guru tidak boleh menyimpulkan begitu saja terkait sikap siswa di sekolah, melainkan mampu mengetahui sebab akibat hal-hal tersebut mengapa bisa terjadi. Dengan mengetahui latar belakang siswanya, memberikan motivasi, bahkan memberikan perhatian lebih. Hal tersebut tentunya mengacu pada motivasi belajar peserta didik yang diberikan oleh gurunya melalui komunikasi secara individual.

            Seperti halnya seorang guru yang mampu mengubah suasana belajar pada seorang siswa dengan permasalahan pada latar belakangnya yang menjadikan siswa tersebut tidak semangat lagi dalam kegiatan belajar. Dengan mencari tahu jejak prestasi siswa dan memberinya perhatian lebih, siswa tersebut diharapkan dapat kembali berprestasi dan kembali aktif di sekolahnya.

            Motivasi berasal dari kata motif yang bermaknakan suatu keadaan, kebutuhan, atau dorongan yang disadari atau tidak didasari yang membawa kepada terjadinya suatu perilaku. Oleh sebab itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa bukan hanya sebatas memberikan ilmu akademis, memberi tugas, dan memberi nilai. Meningkatnya sebuah motivasi peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar dipengaruhi oleh kondisi siswa dan lingkungan yang sehat seperti lingkungan keluarga dan masyarakat, jika dua hal tersebut sudah terpenuhi maka motivasi dalam diri seorang siswa pasti ada serta seorang guru turut berperan dalam membelajarkan siswa dengan kegiatan belajar dan mengajar yang menyenangkan sehingga dapat membangun komunikasi antar guru dan siswanya dengan baik yang akan berpengaruh bagi motivasi belajar siswa.

            Pendidikan diharapkan dapat meyediakan sebuah wahana dalam pembelajaran yang memberikan kebutuhan bagi siswanya. Pendidikan karakter, moral serta budaya yang mengacu pada tri pusat Pendidikan yang dirintis oleh KI Hadjar Dewantara yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan sosial. Dalam lingkungan sekolah (guru) pada saat ini memiliki sebuah peran yang sangat besar bagi pembentukan karakter murid. Tentunya peran guru pada zaman ini semakin sulit, tidak hanya menjadi seorang pendidik nilai akademis tetapi juga merupakan seorang pendidik karakter, moral serta budaya bagi muridnya. Selain menjadi model bagi muridnya guru juga diharapkan mampu menjadi mentor bagi murid dalam mewujudkan karaktermnya.

            Perubahan-perubahan kurikulum yang terjadi di Indonesia sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan di Indonesia. Hal itu disebabkan bahwa pendidikan merupakan sebuah tolak ukur pembelajaran di sekolah. Pendidikan bergantung dengan apa yang diberikan dan diajarkan oleh seorang guru. Guru dijadikan sebuah tumpuan serta kepercayaan dalam mengubah dan juga meningkatkan kualitas peserta didik. Dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas guru berperan sebegai ujung tombak, sehingga guru diharapkan memiliki pengetahuan yang lebih luas dan dapat menjaga perilakunya karena apa yang dicontohkan oleh guru dapat mencerminkan perilaku siswanya. Maka dari itu peran guru di sekolah bukan hanya sebagai pengajar, pendidik dan pembimbing yang dapat ditiru dari segala sisi positifnya, akan tetapi seorang guru juga dituntut untuk membangkitkan semangat belajar atau motivasi dalam setiap siswa agar tujuan yang direncanakan dalam diri siswa serta harapan orangtua siswa terwujudkan melalui motivasi dari pendidiknya.

            Hubungan antar pengajar (guru) dengan siswanya, harus didasari kasih sayang, saling percaya, ramah, dan jauh dari situasi yang menegangkan. Seorang guru memiliki tugas utama yaitu tugas profesional, tugas manusiawi, dan tugas kemasyarakatan (Doaed Yoesoef, 1980). Tugas profesional seorang guru yaitu mentransfer ilmu dan nilai-nilai yang dimiliki seorang guru kepada muridnya. Tugas manusiawi seorang guru yitu membantu tugas-tugas utama peserta didik dengan sebaik-baiknya. Tugas kemasyarakatan seorang guru yaitu perbuatan guru sebagai warga negara Indonesia yang baik mengacu pada nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.

            Motivasi belajar bagi siswa sangatlah penting dalam kelangsungan kegiatan belajar mengajar. Motivasi ini dapat menjadi pendorong siswa untuk mendapatkan hasil dari belajar secara maksimal. Siswa yang mempunyai motivasi belajar akan berusaha semaksimal mungkin untuk dapat memahami materi apa yang sedang ia pelajari (Fauziah 2017: 15). Maka dari itu seorang guru diharapkan mampu untuk membuat suasana belajar menjadi menyenangkan serta membangun persona belajar yang berbeda. Ketika ada suatu pelajaran yang tidak disukai oleh siswa, tetapi guru yang bersangkutan mampu membuat sesuatu yang berbeda atau dalam artian menyenangkan dan menarik, hal tersebut akan membuat atensinya terbangun hal inilah yang menjadikan peran guru sebagai motivator. Motivasi menjadi hal yang patut untuk diperhatikan dalam kegiatan belajar, dengan adanya peran guru sebagai motivator, siswa memiliki alasan mengapa ia harus melalukan sebuah tindakan yang memungkinkan siswa tersebut tidak menyukai atau bahkan tidak pandai dalam bidang atau materi tersebut. Dengan munculnya motivasi peserta didik mampu untuk mengikuti sebuah kegiatan pembelajaran dan dapat mendorong kemauan pada peserta didik akan kebutuhan belajarnya.

            Guru sebagai penggerak motivasi hendaknya dapat mendorong siswa atau anak didiknya agar memiliki gairah dan aktif dalam kegiatan belajar. Sebaiknya seorang guru dapat menganalisis penyebab peserta didiknya malas belajar yang dapat menurunkan prestasi belajarnya di sekolah. Setiap siswa tentunya memiliki suasana hati dan latar belakang yang berbeda, maka dari itu peran guru sebagai motivator harus dijalankan dengan sebaik mungkin untuk mendukung dan memberi dorongan kepada siswa agar dapat mewujudkan tujuan dan cita-cita, bukan hanya sebagai penuntut bagi siswanya untuk memahami setiap materi pelajaran yang diberikan oleh gurunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun