Mohon tunggu...
cepi hendriana
cepi hendriana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Saya di juluki chevygutawa sama teman2 saya,karena dalam pandangan mereka saya mampu membuat tulisa dan menjadikannya sebuah lagu

berkarya terus meski keterbatasan masih di sekitar kehidupan kita

Selanjutnya

Tutup

Politik

Lukisan Jokowi Itu...

26 Agustus 2022   11:38 Diperbarui: 26 Agustus 2022   11:40 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

NETIZEN

Rasa cemas akan seperti apa nanti kalau lukisan Pak Jokowi memegang pistol itu menjadi bahan nyinyiran para komentator di semua media sosial. Pasti berita lukisan tersebut akan cepat tersebar karena belum tentu cara berfikir orang itu sama. Pasti ada yang suka dan tidak suka dengan lukisan tersebut, apa lagi dibandrol dengan harga 20 juta rupiah, wooooow...

Akhirnya, ada rekan media yang mempertanyakan atau meminta pendapat kepada Pak Hasto perihal lukisan Pak Jokowi itu. Dengan santai dan tenang baliau (Pak Hasto) menjawab pertanyaan dari rekan media seperti ini, "Ketegasan dari Pak Jokowi. Ini dalam pandangan saya itu diperlukan dan sangat penting di dalam menjaga ketertiban sosial dan menegakkan hukum. Jadi, bukan pistol adalah pengertian untuk bertindak otoriter, tetapi sebagai bentuk simbolisasi dari mana para seniman mengekspresikan sosok presiden itu sebagai sosok yang tegas, sosok yang membangun tertib sosial, melalui penegakkan hukum itu,"..

VIRAL

Setalah sesi wawancara selesai, saya kembali bertugas mendampingi Pak MJ dengan selalu mengabadikan Pak MJ melaui ponsel beliau, yang memang saat itu beliau mempercayakan saya untuk selalu mengabadikannya dengan foto dan video, baik itu ketika pak MJ bercengkrama dengan rekan elite poitik lainnya di pemerintahan atau sedang berdialog dengan rekan-rekan seniman lukis di tempat pameran seni lukis itu digelar, termasuk dengan sekjen dari PDIP, yaitu Pak hHsto Kristiyanto.

Tak lama berselang Pak MJ memanggil saya dan berpamitan untuk kembali melakukan perjalanan pulang ke kota Tegal, bersamaan dengan Pak Hasto (Sekjen PDIP), Pak Karna (Bupati Majalengka) dan Pak Tri ( plt. walikota Bekasi). Akhirnya saya pun ikut menyusul pulang kembali ke rumah.

Selang sehari setelah acara pameran seni lukis itu, waaaaaaw..., betul saja  dugaanku kalau lukisan Pak Jokowi tersebut menjadi viral di medsos, jadi tranding topic di google, bahkan muncul beberapa unggahan di youtube perihal lukisan Pak Jokowi memegang pistol tersebut. Mulailah muncul polemik dalam unggahan video tersebut, ada beberapa komentar yang memberi tanggapan biasa saja dan komentar-komentar lainnya yang mungkin lumayan rada pedes juga sih.. tentunya kritikan-kritikan yang luar biasa tajamnya itu, seolah membalas tanggapan dari Sekjen PDIP tersebut, di antaranya ada beberapa dari netizen mempertanyakan ketegasan Pak Jokowi dan merespon tanggapan Pak Hasto dengan berbagai sindiran, "Itu hanya sebuah lukisan, Pak."

SUDUT PANDANG

Hal yang wajar bila respon masyarakat seolah mempertanyakan tanggapan dari Pak Hasto perihal lukisan Pak Jokowi itu, karena mungkin tidak semua masyarakat Indonesia menerima baik dengan tanggapan dari Sekjen PDIP tersebut. Saya selaku penulis yang memang pada saat itu sedang mendampingi Pak MJ dalam pameran seni lukis itu mencoba untuk memberikan pendapat dari sudut pandang saya pribadi perihal lukisan Pak Jokowi memegang pistol yang akhirnya menjadi tranding topic di google dengan berbagai komentar dari masyrakat Indonesia.

Menurut saya, mari kita sama-sama menjadi bijak. Apapun pendapat kalian buat saya sah-sah saja, begitu pun tanggapan dari Pak Hasto atau pun pendapat dari si pelukis itu sendiri, buat saya sah- sah saja. Intinya di sini, ayo kita sama-sama belajar untuk menghargai sebuah karya seni tersebut, apa lagi ini pelukis dari tanah air kita sendiri. Apa pun karya dari para seniman lukis tersebut patut kita acungkan jempol dan menghargai karyanya dengan memberikan apresiasi yang luar biasa. Intinya di sini kita pasti memiliki harapan yang sama, agar Indonesia lebih baik lagi ke depannya dan seterusnya. Buat saya pribadi, menghargai suatu karya seni itu tidak harus terfokuskan dengan berbedannya sebuah tanggapan tapi bagaimana sikap kita dalam memberikan suatu penghargaan dari sebuah karya seni... Salam satu nusa satu bangsa...

By : Chevy Hendriana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun