Mohon tunggu...
cepi hendriana
cepi hendriana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Saya di juluki chevygutawa sama teman2 saya,karena dalam pandangan mereka saya mampu membuat tulisa dan menjadikannya sebuah lagu

berkarya terus meski keterbatasan masih di sekitar kehidupan kita

Selanjutnya

Tutup

Politik

Lukisan Jokowi Itu...

26 Agustus 2022   11:38 Diperbarui: 26 Agustus 2022   11:40 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Freedom Of Harmony adalah suatu tema dari pameran lukisan yang menampilkan karya-karya dari 40 pelukis yang tergabung dalam Komunitas K3 di Jakarta dan di selenggarakan pada tanggal 23 Agustus 2022 dalam rangka memperingati HUT ke -77 RI. Bersama itu juga hadir sejumlah kepala daerah seperti Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Tri Adhianto, Bupati Majalengka, Karna Sobahi, dan Wakil Wali Kota Tegal, M. Jumadi yang akrab di panggil Pak MJ. Namun yang menjadi sorotan saya adalah hadirnya politikus Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-Perjuangan) Hasto Kristiyanto.

Berawal dari saya menerima panggilan telepon dari wakil walikota Tegal yang akrab disapa pak MJ, beliau meminta saya untuk menemani di dalam kegiatan beliau untuk menghadiri pameran lukisan tersebut.

Pameran lukisan itu diselenggarakan di Grand Cempaka Bussines Hotel tepatnya di kota Jakarta, di mana di sudut lobi hotel tersebut telah terpajang beberapa lukisan karya dari 40 pelukis tanah air yang membuat saya kagum dan ini adalah awal pertama kali saya menghadiri sebuah pameran lukisan di indonesia karena biasanya saya lebih sering menghadiri acara-acara yang bertemakan musik.

WAWASAN BARU

saya mendampingi pak MJ di sela-sela kunjungannya tersebut, beliau memberikan Ketika saya kebebasan untuk melihat karya lukisan dari para seniman lukis dan berdialog secara langsung dengan para seniman lukis tersebut meski sebetulnya saya sendiri merasakan keraguan, mampu apa tidaknya saya berdialog, hehehehe...

Pergerakan saya dalam melihat karya-karya dari para seniman lukis tersebut sedikit canggung dengan adanya beberapa rekan wartawan yang meliput pameran seni lukis itu, ya tentu karena hadirnya beberapa elit politik di pameran seni lukis tersebut, terutama pandangan para wartawan itu tertuju kepada politikus Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-Perjuangan) Pak Hasto Kristiyanto.

Dengan sangat perlahan dan penuh tanda tanya juga, saya memandangi beberapa lukisan yang terpajang. Ada lukisan Bung Karno, Ibu Fatmawati, pemandangan, harimau, kuda, dan beberapa lukisan yang mungkin bertemakan perjuangan. Di saat saya memperhatikan karya-karya lukis itu, tentunya ada komunikasi atau dialog dengan pelukisnya dari tiap-tiap lukisan yang saya lihat.

MENARIK

Banyak hal yang menarik dari apa yang saya alami selama mendampingi Pak MJ di pagelaran seni itu, selain saya mendapatkan pengetahuan baru mengenai seni lukis dan yang terpenting buat saya adalah mendapatkan penjelasan dari setiap lukisan yang di pajang, langsung dari pelukisnya tentang apa makna di balik lukisan tersebut.

Seketika mata saya tertuju kepada lukisan yang menurut saya sangat menarik. Dalam lukisan tersebut ada sosok presiden kita yang sekarang IR.JOKO WIDODO atau dikenal dengan sebutan Pak Jokowi. Di sebuah kanvas itu Pak Jokowi memakai jas pada umumnya seorang presiden, tapi yang menarik di sini adalah Pak Jokowi memegang pistol, seolah siap menembak.. Wooow, ada apa ini..?

Muncul teka -- teki dalam fikiranku mengenai lukisan Pak Jokowi tersebut, mengapa harus memegang pistol dan mengapa lukisan tersebut diberi judul "Bongkar" Hmmmm.., lumayan pedes juga sih karya lukis ini. Lalu rasa penasaran saya semakin memuncak dan memberanikan diri bertanya langsung kepada sang seniman lukis tersebut yang bernama Pak Edi Markas. Dengan sikap ramah sang seniman lukis tersebut menjawab pertanyaan yang saya utarakan. Menurut sang seniman itu, mengapa dia melukis Pak Jokowi memegang pistol adalah "Indonesia itu sebelum periode Pak Jokowi itu, kan, carut-marut, ya. Banyak korupsi, KKN, yang gitu-gitulah. Dengan adanya Pak Jokowi, Pak Jokowi memberantas itu termasuk birokrasi dipangkas". Setelah mendapatkan jawaban tersebut, perasaan saya semakin kacau karena pasti akan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan lain dari rekan-rekan media yang memang sedang meliput pagelaran seni lukis itu ditambah hadirnya Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan(PDI-Perjuangan) Pak Hasto Kristiyanto. Dag dig dug nih hati saya ( ungkap dalam hati ).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun