Mohon tunggu...
Muhammad Avicenna Naradipa
Muhammad Avicenna Naradipa Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Fisika UI 2011. CInta musik berbagai genre dan pengikut tren otomotif. Pembaca. Penulis. Pemikir.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Petir

29 Oktober 2013   20:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:52 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Petir

Langit menghitam. Para mobil terdiam di tengah
Jalan. Rintik menepis wajah, mendamba tanah.
Sensasi semua tertutupi, perisai bening
Melindungi diri. Lalu hening.

Merapat mereka. Dekat menuju garis pandang
Terlihat. Sepi tapi dihiasi mereka yang menari.
Berpindah seperti panah, menuju entah
Muncul di mana. Tanpa arah.

Lepas penat. Terlihat masih bermain jauh
Di sana. Kutatap lentera rumah tanpa luka.
Saat memeluk dipan, kudengar lantang
Hentakan. Bukan gendang.

Background: Pas di jalan ngeliat banyak petir, dan begitu nyampe rumah ada yang nyamber satu (kenceng banget suaranya kayak di depan jendela)

Kritik dan saran diharapkan, terima kasih! :D

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun